Ada Negara di Asia Tenggara akan Beli S-400, Siapa Ya?
S-400/TASS

Ada Negara di Asia Tenggara akan Beli S-400, Siapa Ya?

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu  mengatakan beberapa negara Timur Tengah dan Asia Tenggara telah menunjukkan minat untuk membeli sistem rudal S-400 Rusia dan perundingan sedang berlangsung sekarang ini.

“Sejumlah negara, khususnya kawasan Asia Timur Tengah dan Asia Tenggara, telah menunjukkan minat untuk membeli S-400,” kata Shoigu Selasa 23 Januari 2018 sebagaimana dikutip TASS. “Perundingan sedang dilalukan sekarang.”

Shoigu, yang saat ini sedang melakukan tur ke negara-negara Asia Tenggara, mengatakan bahwa dua sistem rudal S-400 berada dalam tugas tempur sepanjang waktu di Suriah, memastikan pertahanan udara di Hmeymim dan Tartus.

“Ini adalah sistem unik dengan karakteristik kinerja yang tak tertandingi di dunia,” kata menteri tersebut. Dia menambahkan Turki telah menandatangani pembelian senjata ini. Sementara China dalam proses pengiriman. India dan Arab Saudi juga sedang dalam negosiasi.

Saat ini Yunani adalah satu-satunya anggota NATO yang berhasil mengembangkan kerjasama militer dan teknis dengan Rusia. Mereka memiliki sistem S-300 buatan Rusia.

Rusia sendiri siap untuk berbagi dengan mitranya pengalaman menggunakan peralatan dan persenjataannya di Suriah dalam perang melawan terorisme internasional.

S-400 Triumf yang NATO menyebutnya dengan SA-21 Growler adalah sistem rudal antipesawat jarak jauh terbaru yang mulai beroperasi pada tahun 2007.

Senjata ini dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal jelajah dan balistik termasuk rudal jarak menengah, dan target permukaan.  S-400 dapat menyerang target pada jarak 400 kilometer dan pada ketinggian hingga 30 kilometer.

Pada 12 September, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ankara telah menandatangani kesepakatan dengan Moskow mengenai pembelian sistem S-400.

Pertanyaannya siapa negara Asia Tenggara yang akan membeli senjata ini? Singapura hampir tidak mungkin karena negara ini berkiblat penuh ke Amerika. Vietnam? Mungkin karena negara ini sedang memodernisasi kekuatan militer mereka secara masif. Indonesia? Menurut Anda gimana?