Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan dia akan berusaha untuk memperdalam hubungan pertahanan selama kunjungan ke Indonesia 22-23 Januari 2018. Indonesia diharapkan akan menjadi kekuatan penting untuk melawan pengaruh China.
Mattis, menjelang pembicaraan di Jakarta, meningkatkan kemungkinan kerja sama maritim yang lebih besar. Seorang ajudan mencatat bahwa Indonesia juga mempertimbangkan untuk membeli jet tempur F-16 dalam sebuah kesepakatan yang bisa bernilai miliaran.
“Ini adalah kemitraan yang sangat strategis,” kata Mattis, mencatat bahwa Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Â Indonesia juga merupakan kepulauan yang luas dengan lebih dari 17.000 pulau, dengan jangkauan maritim strategis.
“Kami akan melanjutkan usaha kami untuk memperluas kerja sama maritim namun juga mendukung Indonesia sebagai semacam titik tumpu antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik,” kata Mattis kepada wartawan yang bepergian bersamanya sebagaimana dilaporkan Reuters Senin 22 Januari 2018.
Indonesia beberapa kali mengalami hubungan tegang dengan China terkait pencurian ikan di sekitar Kepulauan Natuna. Berapa kali kapal dan nelayan China ditangkap di wilayah ini.
Pada bulan Juli 2017, Indonesia juga menganti nama bagian utara dari zona ekonomi eksklusifnya di Laut China Selatan sebagai Laut Natuna Utara, sebuah langkah yang dipandang sebagai tindakan perlawanan yang signifikan terhadap ambisi teritorial China di Laut Cina Selatan.
Setelah Indonesia, Mattis diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Vietnam, yang juga telah muncul sebagai lawan paling vokal dari klaim China di Laut China Selatan.
Joe Felter, asisten Wakil Menteri Pertahanan Amerika, mencatat bahwa Pentagon baru saja memilih China sebagai salah satu ancaman dalam strategi nasional yang diresmikan pekan lalu.
“Saya pikir mereka (China) memiliki strategi jangka panjang yang koheren untuk memberi pengaruh, jika tidak mendominasi kawasan ini,” kata Felter.
Felter mengatakan Amerika Serikat mememiliki penjualan militer asing ke Indonesia senilai $ 1,5 miliar sejak 2013, termasuk helikopter Apache. Dia mengatakan tiga helikopter Apache pertama dari delapan yang dibeli telah dikirimkan.