Akhirnya Reaktor Nuklir Fukusima Yang Rusak Bisa Dipotret
Kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir Fukusima

Akhirnya Reaktor Nuklir Fukusima Yang Rusak Bisa Dipotret

Tokyo Electric Power Co (TEPCO), operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang yang rusak karena tsunami 2011 menerbitkan gambar baru reaktor yang rusak.

Gambar yang diambil oleh kamera khusus yang terpasang pada probe robotik, menunjukkan bagian logam yang rusak, puing dan reruntuhan, termasuk fragmen yang mungkin mengandung bahan bakar nuklir meleleh. Tragedi Fukushima menjadi bencana nuklir terburuk sejak Chernobyl pada tahun 1986.

Sebuah foto yang diambil oleh penyelidikan robot yang disediakan oleh International Research Institute for Nublear Decommissioning, Jumat, 19 Januari 2018, menunjukkan sebagian dari apa yang diyakini sebagai pegangan wadah bahan bakar  yang meleleh dan berserakan di atas sebuah struktur di bawah inti reaktor Fukushima.

Operasi yang dilakukan di salah satu dari tiga reaktor yang hancur tersebut, merupakan bagian dari usaha perusahaan untuk membongkar pabrik yang terkena dampak tsunami, sementara menemukan puing-puing bahan bakar merupakan prioritas utama proses tersebut.

Karena tingkat radiasi yang tinggi, TEPCO telah berjuang untuk memeriksa reaktor tersebut sejak 2011, namun baru berhasil tahun lalu dengan menerbitkan gambar serupa dari reaktor No. 3.

“Keberhasilan dalam mengambil gambar terbaru adalah tonggak sejarah lain untuk proses dekomisioning kami,” kata juru bicara perusahaan kepada AFP. Dia menambahkan bahwa TEPCO berencana untuk mulai mengeluarkan puing-puing terseut pada tahun 2021.

Bencana nuklir Fukushima Daiichi terjadi pada Maret 2011, ketika terkena dampak tsunami setinggi 46 kaki yang dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 9,0 skala richter. Bencana tersebut melumpuhkan sistem fasilitas pendingin dan mengakibatkan kebocoran bahan radioaktif, ledakan hydrogen  dan akhirnya penutupan pabrik. Kecelakaan tersebut dianggap sebagai bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl pada tahun 1986.