Beri Kesempatan Turki, Rusia Tarik Pasukan dari Afrin
Militer Rusia di Suriah / War on The Rock

Beri Kesempatan Turki, Rusia Tarik Pasukan dari Afrin

Rusia dikabarkan mulai memindahkan kekuatan militernya menjauh dari daerah di barat laut Suriah dimana Turki akan melakukan serangan terhadap pejuang Kurdi. Rusia sepertinya memberi kesempatan kepada Ankara untuk menggelar misinya tanpa gangguan.

Penarikan pasukan Rusia tersebut dilakukan saat saat Menteri Pertahanan Turki mengatakan pada hari Jumat negaranya akan melanjutkan serangan di daerah Afrin karena pejuang Kurdi Suriah di sana menimbulkan ancaman “nyata” terhadap negaranya.

“Rusia mengambil langkah untuk memindahkan pasukannya di Afrin jauh dari daerah di mana mungkin ada bentrokan [selama operasi Turki],” kata Ahmet Berat Conkar, seorang anggota parlemen dari partai yang berkuasa dan kepala delegasi Turki ke Majelis Parlemen NATO.

Awal pekan ini, pemerintah Turki mengumumkan serangan tersebut ke daerah-daerah yang dikuasai Kurdi di Suriah utara, dimulai dengan Afrin, setelah laporan bahwa Amerika berencana untuk membangun pasukan perbatasan dengan kekuatan 30.000 personel yang sebagian besar terdiri dari milisi Kurdi. Ankara menganggap pejuang Kurdi Suriah “teroris”.

Ucapan Conkar dikeluarkan setelah pemimpin militer Turki Hulusi Akar bertemu dengan mitranya dari Rusia Valery Gerasimov dan pejabat militer dan intelijen lainnya di Moskow pada Kamis.

“Saya percaya, setelah pertemuan antara pejabat tinggi militer dan intelijen, kesenjangan pandangan antara kedua pihak mengenai operasi Turki berkurang, dan kedua belah pihak telah mencapai perspektif yang sama,” kata Conkar kepada Al Jazeera Jumat 19 Januari 2018. Dia menambahkan bahwa tidak mengharapkan Moskow akan melawan Turki di Afrin.

Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada sebuah saluran media lokal bahwa Ankara berhubungan dengan Rusia dan Iran untuk mengkoordinasikan operasi yang direncanakan mengenai penggunaan wilayah udara dan untuk menjamin keamanan Rusia.