AH-1W Super Cobra milik Korps Marinir Amerika Serikat atau US Marine Corps (USMC) ditawarkan kepada negara lain saat helikopter serang tersebut mulai dipensiun dari layanan dan mendukung varian AH-1Z Viper yang lebih baru.
Seperti dicatat di situs Federal Business Opportunities (FedBizOpps) yang mencantumkan rencana penjualan, helikopter pertama akan dilengkapi dengan ‘glass’ cockpit baru dan pelatihan pilot / pengelola akan diberikan kepada calon pelanggan.
Naval Air Systems Command (NAVAIR) yang mendukung Kantor Program Helikopter H-1 Light Attack (PMA-276) akan penawaran industri pada tanggal 24 Januari untuk pihak-pihak yang tertarik dalam pekerjaan upgrade ini.
Sebagaimana dilaporkan IHS Janes Jumat 19 Januari 2018, setelah memasuki layanan dengan USMC pada tahun 1986, AH-1W adalah varian yang sangat mampu. Helikopter ini memulai debut di Perang Irak AH-1 Cobra dan masih terus sampai sekarang di medan perang lain. Varian AH-1 Cobra juga tebang bersama Bahrain, Iran, Jepang, Yordania, Kenya, Pakistan, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Turki.
Sementara Super Cobra hanya digunakan Korps Marinir Amerika dan memiliki berbagai keunggulan. Didukung oleh mesin General Electric T700-GE-401, AH-1W memiliki kecepatan tertinggi 147 knot dengan kisaran 474 km, dan langit-langit layanan 18.700 kaki, semua dalam konfigurasi tempur dasar.
Dengan berat lepas landas maksimum 6.697 kg, platform ini dilengkapi dengan Gatling-gun 20 mm yang terpasang hidung dengan 750 putaran, dan memiliki empat stasiun eksternal di sayap yang dapat menembakkan roket 70 mm dan 127 mm, TOW dan rudal udara ke darat Hellfire dan misil udara ke udara Sidewinder, dan rudal anti-radiasi Sidearm. Helikopter ini dilengkapi dengan night targeting system/forward looking infrared radar
