Ini adalah medan perang baru, disampaikan pada kecepatan cahaya dan tahan dari serangan peluru, rudal dan armor.
Medan perang itu adalah media sosial. Semakin banyak media sosial digunakan sebagai platform pengiriman senjata dalam perang informasi.
Dan gambaran terlihat jelas dalam konflik antara Kurdi dan Turki bagaimana keduanya saling menyerang di media sosial dengan
Perang diawali ketika YPG Kurdi meluncurkan sebuah video yang menggambarkan bagaimana mereka menyerang sebuah helikopter S-70A Blackhawk Turki yang sedang menurunkan pasukan di atas bukit. Serangan dengan menggunakan ATGM tersebut diluncurkan dari kaki bukit. Jika melihat rekaman tersebut, terlihat rudal yang diluncurkan Kurdi menghantam Blackhawk Turki.
Mereka kemudian mengunggah video tersebut di media sosial dengan klaim kemenangan yang tentu akan memukul semangat lawan.
Tetapi nanti dulu. Turki tidak mau dibuat bulan-bulanan dengan klaim tersebut. Segera mereka juga merilis video kejadian tersebut dari sisi yang berbeda yakni kamera yang ada pada personel militer yang ada di dekat Blackhawk. Dari sini ini jelas, S-70A Turki dengan aman terbang tanpa terkena serangan sedikitpun.
Same attack from a soldier's camera.
Aynı saldırı, bu sefer de bir askerimizin kamerasından..
V @DamarYunus pic.twitter.com/1r1e8jyMmX
— Cemal (@Acemal71) January 17, 2018
Seluruh episode adalah bukti prinsip Sun Tzu lainnya tentang The Art of War bahwa “Semua peperangan didasarkan pada penipuan.”
Sumber: The Aviationist