Biaya program kapal selam masa depan Australia terancam akan meledak setelah proyek mahal tersebut mulai keluar dari rel yang telah direncanakan.
Pada bulan Desember 2017, Kementerian Pertahanan Australia mengkonfirmasi dua dokumen perencanaan yang akan dirilis tahun lalu belum selesai, namun mereka menegaskan bahwa tidak ada tidak ada dampak biaya atau jadwal pada proyek senilai US$ 50 miliar atau sekitar Rp666 triliun tersebut.
Hanya saja senator Rex Patrick, yang pernah juga menjabat sebagai kapal kapal selam Angkatan Laut Australia belum yakin dengan pernyataan kementerian pertahanan tersebut. Dia mengatakan beberapa orang dalam militer mengakui secara pribadi bahwa program kapal selam tersebut “mulai sedikit keluar dari rel”.
“Mengingat bahwa proyek tersebut berjalan selama tiga sampai empat dasawarsa dan merupakan program senilai US$ 50 miliar, penundaan semacam ini bisa menjadi ledakan bisaya senilai $ 1 sampai $ 2 miliar atas bukti yang kami miliki saat ini,” kata Patrick sebagaimana dilansir ABC News Selasa 16 Januari 2018.
Dia juga menyarankan manajer proyek yang saat ini dipegang perwira angkatan laut senior untuk lebih baik diganti.
“Laksamana Muda [Gregory] Sammut adalah perwira angkatan laut yang sangat dihormati dan sangat cakap, namun dia tidak pernah menjalankan sebuah proyek besar, dia tidak pernah menjalankan proyek kecil,” kata Senator Patrick.
“Ada sejumlah manajer proyek yang sangat berkualitas dan berpengalaman dalam industri pertambangan, di industri bahan kimia, di industri TI yang dapat dibawa untuk menawarkan bantuan untuk program yang sangat penting ini.”
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Pertahanan membantah keras peringatan Senator Patrick mengenai kemungkinan membengkaknya biaya dan penundaan program yang dijalankan dengan perusahaan Naval Grup Prancis.
“Permintaan proposal telah diajukan ke pemasok peralatan utama, dan proses pengadaan terus berlanjut untuk mendukung kegiatan perancangan selanjutnya,” kata departemen tersebut.
“Pekerjaan pendukung yang dibutuhkan untuk mencapai tonggak penting terus dikelola memastikan tonggak tersebut terpenuhi sesuai jadwal.”
Departemen tersebut menambahkan bahwa “semua pekerjaan terus dilakukan sesuai dengan pendanaan yang telah disetujui” termasuk “pengembangan Strategi Kemampuan Industri Australia, yang akan dilakukan oleh Naval Group”.
Baca juga:
Macan Bertaring Garpu, Kapal Selam Australia akan Jadi Peti Mati