Denmark dan pemerintahan otomnom Greenland Arctic telah menandatangani kesepakatan untuk membersihkan instalasi militer Amerika Serikat yang dibiarkan berkarat di kutub utara setelah Perang Dingin berakhir.
Kesepakatan tersebut akan menghabiskan dana sekitar US$ 29 juta atau sekitar Rp386 miliar selama enam tahun untuk upaya pembersihan. Kepala pemerintahan otonom Greenland Kim Kielsen dan Menteri Lingkungan Denmark Esben Lunde Larsen menyelesaikannya di Kopenhagen pada 11 Januari 2018 lalu.
Lunde Larsen mengatakan kelompok awal Denmark-Greenland akan memutuskan kapan dan di mana pembersihan dimulai.
Kesepakatan 1951 antara Kopenhagen dan Washington memungkinkan Amerika membangun 33 pangkalan dan stasiun radar di Greenland. Kesepakatan tersebut tidak menentukan siapa yang bertanggung jawab atas pembersihan.
Lunde Larsen dan Kielsen memilih daerah selatan Nuuk, ibu kota Greenland di pantai barat, dan Tasiilaq di pantai timur, di mana ada bangunan yang tidak berfungsi, kendaraan terbengkalai, dan tong sampah kosong yang tersebar di sepanjang landasan pacu yang dulunya digunakan Amerika sejak Perang Dunia II. Pesawat Amerika mendarat di Greenland dalam perjalanan mereka menuju perang di Eropa dan Afrika Utara.
Kesepakatan antara Denmark dan Greenland tidak mencakup fasilitas Amerika yang masih digunakan misalnya, Camp Century, sebuah proyek rudal di bawah es yang ditinggalkan pada tahun 1966 karena tutupnya mulai menghancurkan kamp tersebut.
Kesepakatan terpisah dari Februari 2017 antara Denmark dan Greenland adalah pemantauan dan pengukuran lokasi peluncuran rudal nuklir yang tidak pernah selesai di bawah permukaan es raksasa.
“Saya senang bisa bekerja sama untuk melakukan pembersihan,” kata Kielsen. Dia menambahkan bahwa Greenland telah lama berharap bisa membuang sampah hasil kegiatan Amerika tersebut.