Angkatan Laut India mengajukan anggaran sekitar Rs 1,6 lakh crore untuk membangun kapal induk ketiga. Anggaran termasuk untuk membeli 57 pesawat yang akan menjadi sayap tempur kapal tersebut.
Untuk diketahui 1 lakh score setara US$15,4 juta sehingga jika 1,6 lakh score akan ) 1 lakh setar 100.000 rupee) atau hampir US$ 25 miliar atau lebih Rp333 triliun
Angkatan Laut India saat ini memiliki satu kapal induk operasional yakni INS Vikramaditya. Kapal induk kedua yang dibangun India di Cochin Shipyard Limited (CSL) sedang uji coba dan direncanakan akan bergabung dalam layanan dalam beberapa tahun ke depan.
“Angkatan Laut berencana untuk mengajukan proposal ke kementerian pertahanan dalam waktu dekat yang akan menelan biaya sekitar Rs 1,6 lakh crore bersama dengan komponen pesawat tempur dan biaya sebenarnya akan berlanjut lebih jauh saat program tersebut bergerak ke depan, “kata sumber pemerintah kepada Mail Today Senin 15 Januari 2018.
Angkatan Laut memiliki rencana untuk membeli 57 pesawat tempur bermesin ganda untuk kapal induk ketiga di mana F/A-18 dan Dassault Rafale sedang bersaing untuk merebut pasar tersebut.
“Jika melihat biaya 36 Rafale yang diakuisisi untuk Angkatan Udara, 57 pesawat tersebut tidak akan menghabiskan biaya kurang dari Rs 90.000-95.000 crore,” kata sumber tersebut.
Dengan alasan ancaman China, Angkatan Laut telah meminta pembangunan kapal induk bertenaga nuklir ketiga menggunakan teknologi dan sistem Amerika yang akan jauh lebih mahal dibandingkan dengan sistem yang ada.
Angkatan Laut India berargumen bahwa India seharusnya memiliki satu kapal induk masing-masing untuk wilayah laut timur dan barat dengan satu kapal induk yang siap untuk digerakkan ketika dibutuhkan ketika salah satu kapal induk menjalani perbaikan.
Namun, kementerian pertahanan India sepertinya tidak terlalu tertarik pada proyek ini karena tingginya biaya dan akan memaksa pemerintah untuk mengubah rencana akuisisi di tahun-tahun depan yang kemungkinan harus mengorbankan pembelian senjata lain yang sangat dibutuhkan dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara.
Kapal induk ketiga ini akan menggunakan sistem peluncuran yang dipatenkan oleh perusahaan sektor swasta Amerika. Sistem ini akan sangat menentukan berapa sayap tempur yang bisa mereka bawa.