Komentar kasar yang dilaporkan dikeluarkan oleh Presiden Amerika Donald Trump telah menyulut kemarahan di seluruh Afrika. Trump dilaporkan menggunakan kata “lubang kotoran” untuk menggambarkan negara Afrika, Haiti dan El Salvador saat membahas masalah imigran dengan anggota parlemen Amerika Kamis 11 Januari 2018.
Abebe Ayente, peneliti senior di Kajian Strategis Hubungan Luar Negeri Ethiopia (EFRSS) –sebuah kelompok pemikir lokal, mengatakan komentar itu akan makin mengikis pengaruh Amerika di kancah global.
Pernyataan itu telah mengakibatkan kemarahan di seluruh dunia dan para pejabat di negara Afrika, Eropa, dan Amerika Latin serta PBB menyampaikan pengutukan serta memanggil diplomat Amerika untuk mengajukan protes.
Ayene mengatakan kata-kata tak diplomatis yang digunakan oleh Presiden Amerika tersebut yang mengejutkan masyarakat diplomatik di seluruh dunia tampaknya akan memiliki dampak jangka-panjang.
Uni Afrika mengeluarkan pernyataan pada Jumat malam yang menyebut pernyataan yang dilaporkan dikeluarkan oleh Trump sebagai membuat geram dan menyakitkan.
“Meskipun menyampaikan keterkejutan, kecemasan dan kemarahan, Uni Afrika sangat percaya ada salah pengertian yang sangat besar mengenai Benua Afrika dan rakyatnya oleh pemerintah saat ini. Ada keperluan serius bagi dialog antara Pemerintah Amerika dan negara Afrika,” kata pernyataan AU.
Pernyataan tersebut juga menyeru Presiden Amerika agar mengeluarkan permintaan ma’af bagi pernyataan yang menyakitkan bukan hanya buat rakyat Afrika tapi juga untuk seluruh dunia.
“Uni Afrika mengutuk pernyataan itu dengan sekeras-kerasnya dan menuntut pencabutan komentar tersebut serta permintaan ma’af bukan hanya buat rakyat Afrika tapi juga kepada seluruh orang keturunan Afrika di seluruh dunia,” tambah pernyataan tersebut.
Wanita Juru Bicara Uni eropa Ebba Kalondo memberi contoh peran Amerika dalam perdagangan budak Atlantik, mengenai betapa negara Afrika yang Trump gambarkan dengan istilah yang bersifat menghina dieksploitasi dengan cara memalukan.
Ia menambahkan pernyataan tersebut terutama tidak menguntungkan karena datang dari seorang pemimpin negara yang menggambarkan dirinya sebagai contoh global mengenai negara migran yang berhasil.
Pemerintah Botswana pada Jumat mengutuk tersebut dan menyeru Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan, Uni Afrika dan semua bangsa lain yang progresif di seluruh dunia agar dengan keras mengutuk pernyataan itu.
Di Afrika Selatan, seorang pejabat senior Kongres Nasional Afrika (ANC), yang memerintah, mengatakan Trump “sangat menghina” ketika ia menggunakan istilah “negara lubang kotoran” untuk menggambarkan negara berkembang.
“Negara berkembang memang menghadapi kesulitan, tapi mereka bukan negara lubang kotoran”, kata Wakil Sekretaris Jenderal ANC Jessie Duarte.
“Negara kami bukan negara lubang kotoran, dan Haiti juga bukan atau negara lain mana pun yang sedang menghadapi tekanan,” katanya.