Di tengah perhatian utama ditujukan kepada jet tempur siluman J-20, pesawat tempur J-16 China diam-diam diperkenalkan ke Angkatan Udara China dengan tingkat yang lebih cepat.
Setidaknya dua skuadron J-16 jet tempur baru telah ditambahkan atau sedang dalam proses melakukan konversi ke skuadron J-16.
Defense News melaporkan pada hari Rabu dengan tambahan ini, Angkatan Udara China setidaknya tiga skuadron J-16 yakni brigade ke 173, ke 173 dan ke 98.
J-16 adalah pesawat tempur buatan dalam negeri yang mengkloning dari jet tempur Su-30 Flanker milik Rusia yang merupakan lawan seimbang bagi F-15 Strike Eagle Amerika. Angkatan Udara dan Angkatan Laut China juga mengoperasikan Su-30.
J-16 lebih canggih dibandingkan J-11 yang dikembangkan dari Su-27 yang dan dibangun untuk kemampuan superioritas udara. Sebuah versi serangan elektronik, sementara ditunjuk J-16D, sedang dalam pengembangan, dengan setidaknya satu prototipe diketahui telah membuat sejumlah penerbangan uji.
Defense News mencatat J-16 memasuki Angkatan Udara China dalam jumlah kecil pada tahun 2015. Produksi lebih luas ditunda untuk mengembangkan radar aktif untuk pesawat.
Angkatan Udara China juga menugaskan J-20 pertama pada September 2017 lalu, namun para ahli memperkirakan integrasi pesawat generasi kelima akan “sangat panjang dan menyakitkan,” seperti yang terjadi pada F-35 Angkatan Udara Amerika.
“Proses pengenalan jet tempur generasi kelima untuk Angkatan Udara Amerika sangat lama dan menyakitkan,” kata Vasily Kashin, seorang peneliti di Center for Comprehensive European and International Studies di Moskow, saat J-20 melakukan debut publiknya. “Tidak ada alasan untuk berpikir China akan berbeda,” kata Kashin.
China juga telah mengembangkan pesawat yang lebih baru daripada J-20. Pada tahun 2012, prototipe J-31 China melakukan penerbangan publik pertamanya di pertunjukan udara Zhuhai.
“Saya pikir mereka akhirnya akan setara dengan jet generasi kelima kami karena spionase industri masih hidup dan sehat,” kata seorang pilot tempur senior Amerika yang akrab dengan F-35 kepada USNI News pada tahun 2014.