Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia tahu siapa provokator berada di balik serangan pesawat tak berawak yang menargetkan pangkalan militer Rusia di Suriah awal bulan ini. Namun dia tidak menyebut siapa yang dimaksud.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan tentang masalah tersebut. Putin sebagaimana dilaporkan Reuters menegaskan Turki tidak ada hubungannya dengan serangan tersebut.
“Ada provokator di sana tapi mereka bukan orang Turki, kami tahu siapa itu. Kami tahu, berapa banyak dan siapa yang mereka bayar untuk provokasi ini,” kata Putin kepada media Kamis 11 Januari 2018.
Pemimpin Rusia tersebut juga mengatakan bahwa serangan tersebut telah direncanakan secara menyeluruh.
“Mengenai serangan tersebut, kami tidak ragu bahwa mereka telah dipersiapkan dengan baik, kita tahu kapan dan dimana pesawat tak berawak ini dipindahkan, begitu pula jumlah pesawat tak berawak yang digunakan,” tambah Putin sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya melaporkan bahwa pada 6 Januari 2018, gerilyawan di Suriah menggunakan drone secara besar-besaran untuk menyerang pangkalan udara Hmeymim dan pangkalan angkatan laut Tartus.
Serangan itu berhasil dilumpuhkan. Sebanyak tujuh pesawat tak berawak ditembak jatuh, dan enam dilumpuhkan dengan bantuan perangkat perang elektronik.
Rusia mengatakan drone diterbangkan dari wilayah yang dikuasai oleh pemberontak di sekitar Idlib. Turki disebut sebagai pihak yang ada di belakang para pemberontak tersebut.
Sebelumnya Rusia juga meminta Turki untuk meningkatkan kendali pada kelompok senjata yang mereka dukung tersebut.