Presiden Donald Trump membatalkan rencana kunjungannya ke Inggris yang akan dilakukan pada Februari 2018 mendatang. Dan Barrack Obama dia salahkan yang menjadi penyebab pembatalan tersebut. Kok bisa?
Trump menilai dia tidak mau datang ke Inggris untuk meresmikan kantor kedutaan besar Amerika di sana karena dia menyebut bangunan baru tersebut sebagai “kesepakatan buruk” yang dibuat pemerintahan Obama.
“Alasan saya membatalkan perjalanan saya ke London adalah bahwa saya bukan penggemar berat dari Pemerintahan Obama yang telah menjual mungkin kedutaan terbaik di London untuk sebuah ‘kacang’, hanya untuk membangun yang baru di lokasi yang jauh dengan biaya 1,2 miliar dolar ,” kata Trump melalui Twitter Kamis 11 Januari 2018 malam waktu Amerika.
“Kesepakatan buruk,” lanjut Trump. “Ingin saya memotong pita-NO!”
Trump merujuk Kedutaan Besar Amerika Serikat di Grosvenor Square, London, sebuah bangunan beton di lingkungan yang mewah. Kedutaan ini dipindah karena kantor awal berada di daerah yang dipandang sebagai target potensial teroris
“Tidak masalah apakah mereka tinggal di rumah abad ke-18 atau di sudut jalan abad ke-20,” Lois Peltz, kepala kelompok lingkungan dalam laporan New York Times pada Juni 2015. “Mereka tahu jika sebuah bom meledak, mereka pasti sudah memilikinya.”
The Times juga melaporkan selain meningkatkan keamanan di lokasi kedutaan baru di distrik Sembilan Elms di South Bank of the Thames, bangunan tersebut menampung lebih dari 1.000 karyawannya, yang sebelumnya menempati bangunan tua yang hanya diperuntukkan bagi 800 orang.
Laporan lain menunjukkan bahwa relokasi kedutaan bukanlah kesepakatan real estat yang layak dicurigai. Departemen Luar Negeri Amerika pada tahun 2008 menyelenggarakan kompetisi untuk desain gedung baru tersebut. Menurut Reuters, bangunan seharga miliaran dolar itu benar-benar didanai dari hasil penjualan properti lainnya di London.
Jadi apakah layak hal itu dijadikan alasan Trump membatalkan kunjungan ke London? Atau ada masalah lain? Sebenarnya ada. Karena sebelumnya sudah dikabarkan Trump memang sedang mempertimbangkan untuk membatalkan kunjungan ke Inggris.
Pengamat politik meyakini bahwa langkah tersebut dimotivasi oleh kemungkinan aka nada demonstran memprotes kunjungan Trump. Survei YouGov menunjukkan sekitar 55% orang Inggris yang disurvei tidak tertarik untuk menjadi tuan rumah presiden Amerika.
Kalau itu benar ya berarti cuma cari-cari alasan dengan menyalahkan pemimpin sebelumnya.