Amerika Serikat mengirim tiga pembom paling berbahaya milik mereka B-2 Spirit ke Pangkalan Guam di Pasifik.
Angkatan Udara Pasifik atau Pasific Air Force (PACAF) mengatakan pada Kamis 11 Januari 2018 sekitar 200 personel telah dikirim ke Guam untuk mendukung misi “Pacific Command’s Bomber Assurance and Deterrence mission” tersebut.
“Pengebom stealth diharapkan melakukan sorti pelatihan lokal dan regional dengan mitra regional untuk memastikan kesiapan dan kemampuan awak pesawawt yang tinggi,” tambah PACAF.
Gambar yang diperoleh dari Angkatan Udara AS 23 Oktober 2001 ini menunjukkan Spirit Bomber Spirit
PACAF tidak mengungkapkan waktu penyebaran pembom di pulau tersebut, yang memiliki kepentingan strategis bagi militer Amerika setelah ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Ketegangan di wilayah Pasifik telah meningkat tahun lalu setelah peluncuran rudal balistik berulang dan uji coba nuklir yang dilakukan oleh Pyongyang diikuti oleh sanksi yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB untuk Korea Utara.
Situasi makin panas ketika pada bulan Agustus, Korea Utara mengatakan sedang mempertimbangkan strategi untuk menyerang sebuah pangkalan militer Amerika di Guam, sementara Donald Trump mengatakan, jika itu dilakukan Amerika Serikat akan menanggapi ancaman Korut dengan penuh kemarahan.
Namun dalam beberapa hari terakhir ketegangan di Semenanjung Korea sedikit mereda setelah Korea Utara sepakat untuk melakukan perundingan. Pertemuan yang berlangsung 10 Januari 2018 tersebut menjadi yang pertama setelah berhenti selama dua tahun.