Harga Frigat Baru US Navy Bisa Mencapai Rp12,8 Triliun Per Unit
Ilustrasi

Harga Frigat Baru US Navy Bisa Mencapai Rp12,8 Triliun Per Unit

Frigat baru yang akan dibangun oleh Angkatan Laut Amerika harganya bisa mencapai US$950 juta atau sekitar Rp12.8 triliun per unitnya. US Navy berencana untuk membangun 20 kapal kombatan permukaan kecil tersebut.

Manajer program Frigate, Guided (Experimental) atau FFG (X) Naval Sea Systems Command saat di symposium Surface Navy Association 2018 NAVSEA’s Regan Campbell Selasa 9 Januari 2018  mengatakan, kombatan permukaan kecil kelas baru akan ditetapkan persyaratan ambang batas dengan biaya rata-rata bersih sebesar US$ 950 juta dari kapal kedua sampai ke 20 di FFG (X). Sementara kapal pertama akan lebih dari harga rata-rata tersebut.

Sebagai perbandingan, kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke (DDG-51) Flight IIA harganya mencapai sekitar US$ 1,8 miliar untuk dibangun dan dilengkapi dengan sensor dan sistem senjata.

Sementara littoral combat ship (LCS) Kelas Freedom yang dibangun Lockheed Martin dan Kelas Independence yang dibangun Austal harganya sekitar US$ 588 juta per kapal.

Perkiraan harga tersebut muncul saat Angkatan Laut Amerika sedang melakukan tinjauan desain konseptual dengan sejumlah penawar menyusul permintaan proposal yang dikeluarkan akhir tahun lalu. Pada bulan Maret nanti, NAVSEA mengharapkan untuk memberikan empat sampai enam kontrak untuk mengembangkan lebih lanjut desain konseptual sebelum kemudian pemberian kontrak konstruksi akhir pada tahun 2020.

“Kami akan melakukan tinjauan teknis terhadap masing-masing proposal sampai akhir dan memberi mereka umpan balik mengenai di mana desain ini mungkin memerlukan penyokong untuk menghadapi persaingan penuh dan terbuka,” kata Campbell.

“Anda akan melihat permintaan proposal tersebut pada kuartal keempat tahun 2019, dengan sebuah pemberian kontrak di tahun 2020.”

Desain tidak diajukan perusahaan yang telah membangun LCS, namun juga beberapa desain frigat Eropa. Pembuat galangan kapal Eropa, seperti Navantia Spanyol, memiliki pengalaman untuk membangun kapal perang berukuran kecil dengan menggunakan Lockheed Martin Aegis Combat System.

Aegis memiliki DNA yang sama dengan sistem tempur COMBATSS-21 yang saat ini digunakan pada LCS dan direncanakan untuk FFG (X). “Ada kapal asing yang pesaing dan kami mengantisipasi hal itu bisa ikut bermain,” kata Campbell.

Selain persyaratan yang telah diungkapkan sebelumnya, NAVSEA telah menetapkan kisaran berapa shell tabung Mk-41 Vertical Launch System yang bisa dipasang dengan target objektif 32.

Tabung harus bisa meluncurkan Raytheon satu SM-2 atau SM-6  atau empat misil Evolved SeaSparrow Missiles. Sebagai perbandingan Kelas Burke Flight IIA memiliki 96 shell VLS.

NAVSEA juga akan mewajibkan FFG (X) membawa minimal delapan rudal anti-kapal over the-horizon, dengan persyaratan obyektif 16.