Thailand secara pasti terus melakukan modernisasi kekuatan udara mereka. Setelah diperkuat dengan jet tempur Gripen, kini Angkatan Udara negara tersebut mulai menerima pengiriman jet latih dan serang T-50 dari Korea Selatan.
Pada 8 Januari 2018, media Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Aerospace Industries (KAI), telah memulai pengiriman jet pelatih ke angkatan udara Thailand. Langkah tersebut menandai kemajuan lebih lanjut bagi Thailand dalam modernisasi angkatan udara meski ada tantangan dan kendala anggaran yang terus berlanjut.
KAI telah terlibat dalam beberapa pasar utama Asia Tenggara dengan T-50 dan variannya. Perusahaan ini sebelumnya telah menerima pesanan 12 FA-50 ke Filipina dan 16 T-50 ke Indonesia. Secara keseluruhan, KAI telah mengekspor 64 T-50 senilai sekitar US$ 2,9 miliar sejak 2011 dan juga mendorong ekspor di pasar lain.

Pada bulan September 2015, Royal Thai Air Force (RTAF) menandatangani kontrak senilai 3,7 miliar baht dengan KAI untuk mendapatkan empat pelatih tempur T-50 Golden Eagle, dengan pengiriman yang direncanakan saat itu pada tahun 2018.
Kontrak tersebut ditandatangani setelah pemerintah militer Thailand di bawah Prayut Chan-o-cha menyetujui rencana RTAF untuk mendapatkan 16 pelatih jet T-50 dengan kesepakatan untuk tambahan empat T-50 yang diperkirakan di kemudian hari karena kendala yang masih ada dalam anggaran pertahanan negara tersebut.
Setelah itu pada Juli 2017 lalu, kabinet Thailand menyetujui proposal RTAF untuk mendapatkan delapan pesawat tambahan dengan biaya 8,8 miliar baht, dengan pembayaran dilakukan selama beberapa tahun.