Korea Selatan meminta Korea Utara untuk menghentikan tindakan bermusuhan yang meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea. Hal itu disampaikan dalam pembicaraan pertama antara negara-negara tetangga dalam dua tahun yang digelar Selasa 9 Januari 2018.
Korea Utara menanggapi bahwa ada kebutuhan untuk menjamin lingkungan yang damai di semenanjung tersebut. Pyongyang, sebagaimana dilaporkan Reuters juga setuju untuk mengadakan perundingan militer ke depan dengan Korea Selatan
Kedua negara juga sepakat untuk menyelesaikan masalah dan perundingan militer yang bertujuan untuk mencegah konflik yang tidak disengaja.
Dalam sebuah pernyataan bersama setelah perundingan 11 jam tersebut, Korea Utara berjanji untuk mengirim delegasi besar ke Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang bulan depan di Korea Selatan, namun membuat ‘keluhan kuat’ setelah Seoul mengusulkan untuk melakukan denuklirisasi semenanjung Korea.
Perundingan tersebut telah diawasi ketat oleh para pemimpin dunia yang menginginkan adanya pengurangan ketegangan, karena ketakutan meningkat seiring peluncuran rudal Korea Utara dan pengembangan senjata nuklir, yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pada perundingan Selasa, yang pertama sejak Desember 2015, Seoul mengusulkan diskusi militer antar-Korea untuk mengurangi ketegangan di semenanjung dan sebuah reuni anggota keluarga pada waktu liburan Tahun Baru Imlek Februari nanti, namun pernyataan bersama tersebut tidak menyebutkan reuni.
Korea Utara telah menyelesaikan pekerjaan teknis untuk memulihkan hot line militer dengan Korea Selatan, dengan komunikasi normal mulai dilanjutkan pada hari Rabu. Tidak segera jelas informasi apa yang akan ditransfer di sepanjang hotline.
Korea Utara memutus komunikasi pada bulan Februari 2016, menyusul keputusan Selatan untuk menutup kawasan industri yang dikelola bersama di Utara.