Pyongyang akan Kirim Regu Sorak Cantik, Seoul Siap Cabut Sanksi
Pemandu sorak Korea Utara

Pyongyang akan Kirim Regu Sorak Cantik, Seoul Siap Cabut Sanksi

Dalam pembicaraan langka yang dilakukan Selasa 9 Januari 2018, Korea Utara menyatakan akan mengirim perutusan ke Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada bulan depan. Sementara Korea Selatan mengatakan siap mencabut sementara beberapa sanksi, sehingga kunjungan tersebut dapat dilakukan.

Pada perundingan resmi pertama dengan Korea Selatan dalam lebih dari dua tahun, pejabat Korea Utara mengatakan bahwa perutusan mereka ke Olimpiade itu terdiri atas atlet, pejabat tinggi dan regu sorak.

Korea Selatan juga mengusulkan agar para atlet dari kedua belah pihak berbaris bersama dalam upacara pembukaan Olimpiade dan kegiatan bersama lainnya selama Olimpiade Musim Dingin, demikian Chun kepada wartawan di luar perundingan.

Atlet dari dua negara Korea tersebut berpawai bersama dalam upacara pembukaan dan penutupan pertandingan besar internasional sebelumnya, meskipun hal tersebut belum terlihat sejak Olimpiade Musim Dingin Asia 2007 di China, setelah hubungan yang dingin di bawah hampir satu dekade pemerintahan konservatif di Korea Selatan.

Korea Utara juga akan pertama kali sejak 2005 mengirimkan wanita regu sorak, yang dijuluki “regu sorak cantik” oleh media Korea Selatan.

Perundingan tersebut diawasi ketat oleh pemimpin dunia, yang menginginkan tanda pengurangan ketegangan di semenanjung Korea, di tengah peningkatan kekhawatiran akan peluncuran peluru kendali dan pengembangan senjata nuklir Korea Utara, yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Korea Selatan secara sepihak melarang beberapa pejabat Korea Utara memasuki wilayahnya dalam menanggapi uji nuklir dan peluru kendali Pyongyang, yang dilakukan meski terdapat tekanan internasional.

Namun, beberapa pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa mereka melihat Olimpiade sebagai peluang yang mungkin untuk mengurangi ketegangan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Roh Kyu-deok mengatakan Seoul akan mempertimbangkan apakah perlu mengambil “langkah awal”, bersamaan dengan Dewan Keamanan PBB dan negara-negara lain yang berkaitan, untuk membantu kunjungan Korea Utara demi Olimpiade.

Dalam pembicaraan pada Selasa, yang pertama sejak Desember 2015, Seoul mengusulkan diskusi militer antar-Korea untuk mengurangi ketegangan di semenanjung dan sebuah reuni anggota keluarga pada waktunya untuk liburan Tahun Baru Imlek pada Februari, demikian menteri unifikasi Korea Selatan Chun Hae-sung.

Korea Utara telah menyelesaikan pekerjaan teknis untuk memulihkan komunikasi militer dengan Korea Selatan, tambah Hae-sung, dengan komunikasi normal yang akan dilanjutkan pada Rabu. Namun Chun tidak segera mengatakan informasi apa yang akan ditransfer di sepanjang komunikasi tersebut.

Korea Utara memutus komunikasi pada Februari 2016, menyusul keputusan Korea Selatan untuk menutup kawasan industri yang dikelola bersama di Korea Utara.