Setelah Angkatan Laut Amerika yang didera dengan sejumlah tabrakan di laut, kini Rusia yang mengalami nasib sama. Sebuah kapal pendarat atau landing ship Yamal milik Armada Laut Hitam Rusia bertabrakan dengan kapal kargo berbendera Sierra Leone di Laut Aegea.
Tidak ada yang terluka dalam kejadian tersebut dan kedua kapal dilaporkan bisa melanjutkan rute pelayarannya. Viacheslav Trukhachev, juru bicara Armada Laut Hitam mengatakan tabrakan terjadi pada 30 Desember 2017 lalu.
“Pada tanggal 30 Desember, sekitar pukul 07.00 pagi, saat melewati Selat Karpathos (9-10 mil selatan pulau Rhodes), kapal kargo Orka-2 berbendera Sierra Leone, melakukan pengiriman dari Mesir ke Turki, bertabrakan dengan sebuah kapal pendarat yang besar milik Armada Laut Hitam, Yamal, di Laut Aegea ” kata Vyacheslav Trukhachev Rabu 10 Januari 2018 sebagaimana dikutip Sputnik.
Десантный корабль «Ямал» вернулся из Средиземноморья с повреждениями https://t.co/TErwLqsgKv pic.twitter.com/6iXmSnp3E7
— MВ (@MorskieVesti) January 10, 2018
Menurut Trukhachev, tidak ada yang terluka akibat tabrakan tersebut dan kedua kapal tetap melanjutkan perjalanan ke tujuan mereka.
Menurut Armada Laut Hitam, tabrakan itu disebabkan kapal Orka-2 melanggar aturan Internasional untuk mencegah tabarakan di laut atau (COLREG-72) dengan menyalip kapal Rusia dari sisi dan tanpa memastikan penyimpangan selesai, tiba-tiba berubah arah ke kanan hingga menyebabkan tabrakan. Rusia telah membuat pernyataan protes maritim terhadap kejadian tersebut.