Rusia mengaku memiliki cukup kekuatan yang tersisa di Suriah untuk menahan kemungkinan serangan terhadap pangkalannya.
“Kontingen yang tersisa, infrastruktur militer yang tersisa, di pangkalan militer Hmeimim dan Tartus, benar-benar mampu melawan tindakan teroris,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebagaimana dikutip Reuters Selasa 9 Januari 2018.
Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa militan telah menyerang pangkalan militernya di Suriah pada Sabtu 6 Januari 2018 malam. Serangan menggunakan 13 pesawat tanpa awak yang dipersenjatai. Kementerian Pertahanan Rusia juga mengaku tidak ada kerusakan akibat serangan tersebut.
Ini adalah serangan kedua yang berlangsung dalam waktu berdekatan. Sebelumnya pangkalan udara Hmeimein Latakia juga diserang dengan menggunakan artileri yang sempat memunculkan laporan serangan itu merusak sekitar tujuh pesawat termasuk Su-24 dan Su-35. Rusia mengakui adanya serangan tersebut namun membantah adanya pesawat yang rusak.
Hanya saja beberapa hari kemudian, muncul foto-foto di media sosial yang menunjukkan sebuah Su-24 di pangkalan Latakia rusak karena serangan.