Kementerian Pertahanan menyelesaikan pengembangan ASM-3, yang merupakan antikapal supersonik pertama yang dibangun di dalam negeri. Rudal ini akan mulai diproduksi massal pada tahun 2019 mendatang.
Setelah melakukan tes penembakan 15 kali sampai Juli 2005, analisis terhadap rudal telah selesai pada akhir tahun lalu. Rudal ini mampu menyerang kapal dengan kecepatan 3 Mach atau lebih atau tiga kali kecepatan suara hingga akan sulit untuk diintersep. Rudal akan dibawa oleh jet tempur F2 yang bertanggung jawab untuk pertahanan pulau-pulau, dan memperkuat pencegahan.
Kisaran ASM-3 hampir sama dengan rudal sejenis yang telah ada yakni sekitar 100 km, namun kecepatan 3 Mach menjadikannya lebih cepat. Rudal mulai dikembangkan pada 2003 ketika Kementerian Pertahanan Jepang menginvestasikan sekitar 39 miliar yen dan melanjutkan penelitian dan pengembangan mesin baru.
Tahun lalu, Kementerian Pertahanan telah berhasil mengembangkan rudal anti-kapal dengan rentang yang lebih panjang dari sebelumnya. Selain itu, dengan menerapkan teknologi ini, Jepang juga akan melakukan perbaikan rudal anti kapal di darat.
Untuk menghadapi China yang terus memperkuat ekspansi ke laut, Kementerian Pertahanan Jepang memprakarsai peluncuran rudal jelajah jarak jauh yang dilengkapi dengan pesawat tempur di samping ini.
Dalam draf anggaran tahun 2006, Jepang menempatkan dana sekitar 2,2 miliar yen untuk biaya pengenalan tiga jenis rudal jelajah jarak jauh, seperti “JASSM AS (Jasmine) -ER” dengan kisaran sekitar 900 km yang dibuat Amerika Serikat.