Pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas unjuk rasa baru-baru ini di Iran berubah menjadi kritik terhadap Amerika Serikat. Sejumlah negara anggota menyebut permintaan Amerika Serikat mencampuri masalah dalam negeri Teheran.
Duta Besar Prancis untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa unjuk rasa tersebut tidak mengancam perdamaian dan keamanan internasional, dalam yang mungkin menjadi kritik tersirat bagi Amerika Serikat.
“Kita harus waspada terhadap upaya memanfaatkan kemelut itu untuk tujuan pribadi, yang bertentangan dengan hasil yang diinginkan,” kata Duta Besar Francois Delattre.
“Namun, sekalipun kejadian beberapa hari terakhir di Iran mengkhawatirkan, hal itu bukan merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional,” katanya Jumat 5 Januari 2017.
Unjuk rasa meletus di Iran lebih dari seminggu yang lalu setelah pemerintah mengumumkan rencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak dan memotong pemberian uang tunai bulanan kepada orang Iran berpenghasilan rendah.
Kerusuhan tersebut menyebar di 80 kota dan mengakibatkan 22 orang tewas dan lebih dari 1.000 penangkapan, menurut pejabat Iran.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa Bangsa, Nikki Haley, mengatakan bahwa Iran “dalam pengamatan,” setelah mencantumkan apa yang dia sebut sebagai slogan yang diteriakkan oleh pemrotes Iran.
“Penghinaan rezim Iran terhadap hak-hak rakyatnya telah didokumentasikan secara luas selama bertahun-tahun,” kata Haley, dengan menambahkan bahwa Amerika Serikat “secara sadar berpihak kepada mereka yang berada di Iran yang mencari kebebasan untuk diri mereka sendiri, kemakmuran keluarga mereka, dan martabat bagi bangsanya. Kami tidak akan diam. Bahkan usaha tidak jujur ‘untuk menyebut pemrotes sebagai boneka kekuatan asing’ tidak akan mengubahnya”.
Duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa Bangsa Gholamali Khoshroo mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa pemerintahnya memiliki bukti kuat bahwa demonstrasi baru-baru ini di Iran diarahkan dari luar negeri.
Khoshroo juga mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dengan meminta pertemuan untuk membahas unjuk rasa tersebut.
“Sangat disayangkan bahwa meskipun ada perlawanan dari sebagian anggotanya, dewan ini telah membiarkan dirinya dianiaya oleh pemerintah Amerika Serikat saat ini untuk mengadakan sebuah pertemuan tentang sebuah isu yang berada di luar lingkup mandatnya,” katanya.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan Amerika Serikat telah menyalahgunakan kerangka Dewan Keamanan dan pertemuan tersebut merupakan upaya untuk menggunakan situasi Iran saat ini untuk merongrong kesepakatan nuklir Iran, yang ditolak oleh pemerintah Amerika Serikat.
“Membahas masalah dalam negeri Iran di dewan ini tidak membantu menyelesaikan masalah itu,” kata Wakil Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Wu Haitao.