Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dikabarkan ditangkap oleh pihak berwenang karena diduga menghasut kerusuhan melawan pemerintah yang meletus beberapa hari terakhir.
Informasi ini dilaporkan oleh surat kabar Al-Quds Al-Arabi yang berbasis di London Sabtu 6 Januari 2017 dengan mengutip sumber terpercaya di Teheran. Namun sejauh ini belum ad konfirmasi resmi dari pemerintah Iran.
“Ahmadinejad mengatakan, beberapa pemimpin saat ini terpisah dari masalah dan keprihatinan masyarakat, dan tidak tahu apa-apa tentang realitas masyarakat, saat ia berkunjung ke Kota Bushehr pada 28 Desember,” lapor surat kabar tersebut, dikutip Times of Israel.
Ahmadinejad diduga menambahkan, Iran saat ini tengah menderita salah urus. Menurutnya, pemerintahan Presiden Hassan Rouhani percaya pemerintah yang memiliki tanah, sementara masyarakatnya tidak tahu apa-apa.
Menurut Al-Quds Al-Arabi, komentar Ahmadinejad ini disampaikan saat terjadi demonstrasi anti-pemerintah di Iran, sehingga telah menyebabkan penangkapannya. Surat kabar tersebut mengatakan, pihak berwenang tengah berusaha membuat mantan presiden itu menjadi tahanan rumah. Times of Israel tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut secara independen.
Sementara itu Garda Revolusi Iran pada Minggu 7 Januari 2017 mengumumkan kemenangan atas kerusuhan yang mereka sebut disebabkan oleh musuh asing.
“Orang-orang revolusioner Iran bersama puluhan ribu pasukan Basij, polisi dan Kementerian Intelijen telah memecahkan rantai [kerusuhan] yang diciptakan oleh Amerika Serikat, Inggris, rezim Zionis [Israel], Arab Saudi, orang-orang munafik dan monarkis, “demikian pernyataan yang dikutip Sepahnews.
“Hari ini kita bisa mengumumkan akhir dari penghasutan tersebut,” kata Mohammad Ali Jafari, komandan Garda Revolusi.
