Pembelian jet tempur Typhoon telah berkembang menjadi 623 pesawat menyusul penandatanganan kontrak dengan Qatar guna memasok 24 pesawat tempur yang dibangun konsorsium Eurofighter. Kontrak  ditandatangani pada Desember 2017 lalu.
Selain itu pada Desember Eurofighter mengkonfirmasi bahwa produksi pesawat Typhoon untuk Kuwait telah mulai dibangun dan untuk Oman telah dilakukan pengiriman Eurofighter Typhoon pertama ke Pangkalan Udara Adam, Oman.
Volker Paltzo, Chief Executive Officer untuk Eurofighter mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu 3 Januari 2017 lalu penambahan rudal jelajah Storm Shadow, rudal udara ke udara Beyond Visual Range (BVR) Meteor, dan rudal serangan presisi Brimstone, akan meningkatkan kinerja operasional Typhoon.
Pesawat yang ditujukan untuk Angkatan Udara Kuwait akan menjadi Typhoon paling canggih dan menjadi Typhoon pertama ang akan menerima radadr AESA untuk E-Scan. Pengiriman Eurofighter Kuwait akan dimulai pada tahun 2020 dan akan selesai pada tahun 2023.
Baca juga: