Korea Utara dan Korea Selatan akan mengadakan perundingan resmi minggu depan. Butuh waktu dua tahun bagi Pyongyang untuk menerima tawaran tesrebut. Persetujuan inipun disambut Presiden Amerika Donald Trump dengan sikap pongah.
Dalam pernyataannya Jumat 5 Januari 2017 Kementerian Penyatuan Korea Selatan mengatakan Korea Utara mengirimkan persetujuannya untuk perundingan pada 9 Januari. Kedua Korea tersebut terakhir kali terlibat dalam pembicaraan resmi adalah pada Desember 2015.
Perundingan tersebut akan diadakan di desa gencatan senjata di Panmunjom dan pejabat kedua pihak diperkirakan membahas Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang serta peningkatan hubungan antar-Korea, kata juru bicara kementerian Baek Tae-hyun pada pengarahan berkala.
Korea Utara meminta perundingan lebih lanjut mengenai pertemuan itu, yang akan dilakukan melalui pertukaran terdokumentasi, kata Baek. Nama pejabat mewakili kedua Korea tersebut belum dipastikan.
Juru bicara tersebut menambahkan, tidak ada perubahan pada sikap Korea Selatan bahwa upaya yang ditujukan untuk denuklirisasi Korea Utara harus dilanjutkan, sementara Seoul akan melibatkan Pyongyang saat mereka membuat komunikasi yang erat dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membuka jalan untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan dalam pidato tahun baru, di mana dia menyerukan pengurangan ketegangan di semenanjung Korea dan mengisyaratkan partisipasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin.
Namun, Kim tetap teguh pada isu senjata nuklir, dengan mengatakan Korea Utara akan memproduksi rudal nuklir secara besar-besaran untuk penempatan operasional dan sekali lagi memperingatkan bahwa dia akan melakukan serangan nuklir jika negaranya terancam.
Presiden Amerika Donald Trump dan rekannya dari Korea Selatan Moon Jae-in mengumumkan pada Kamis bahwa latihan militer skala besar tahunan yang biasanya diadakan di musim semi, kini akan berlangsung setelah Olimpiade Musim Dingin yang dijadwalkan pada Februari di Pyeongchang.
Korea Utara melihat latihan militer tersebut sebagai latihan untuk kemungkinan invasi. Korea Selatan dan AS secara teknis masih berperang dengan Korea Utara setelah konflik Korea pada 1950-1953 berakhir dengan sebuah gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai.
Trump telah menyebut usulan perundingan antar Korea itu sebagai “hal yang baik” dan bahwa dia akan mengirim delegasi tingkat tinggi, termasuk anggota keluarganya, ke Olimpiade Musim Dingin, menurut kantor presiden Korea Selatan.
Dalam sebuah cuitan, Trump, yang melemparkan penghinaan baru pada pemimpin Korea Utara minggu ini, dan dengan sombong menyatakan kebanggaan terhadap dirinya atas perundingan apapun yang terjadi pada dua Korea tersebut.
“Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa pembicaraan dan perundingan akan berlangsung antara Korea Utara dan Korea Selatan sekarang jika saya tidak teguh, kuat dan bersedia melakukan ‘kehendak’ total kita terhadap Korea Utara,” cuit Trump.
Momentum yang menggenjot untuk perundingan antar-Korea menyusul setahun uji coba misil dan nuklir oleh Korea Utara dan juga perang urat syaraf dari Trump dan Kim, yang menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Pada awal pekan ini, Nikki Haley, duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Washington mendengar laporan bahwa Pyongyang mungkin bersiap menembakkan peluru kendali lain.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada Kamis bahwa mereka belum melihat bukti peluncuran misil yang akan segera terjadi, namun selalu ada kemungkinan Korea Utara dapat melakukan uji misil kapan saja.
Laman 38 North, yang melacak Korea Utara, melaporkan Pyongyang mungkin sedang bersiap untuk menguji sebuah mesin roket di sebuah fasilitas di Sohae, Provinsi Pyongan Utara di mana semua peluncuran satelit Korea Utara telah berlangsung sejak 2012.
Citra satelit komersial dari 25 Desember menunjukkan tempat berlindung yang terpasang di rel kereta telah dipindahkan dari tempat uji coba, yang mengindikasikan bahwa uji mesin mungkin akan terjadi dalam waktu dekat, menurut laman web tersebut.
Meskipun laporan media baru-baru ini menyatakan Korea Utara dapat segera menembakkan roket baru, citra tersebut tidak menunjukkan tanda persiapan peluncuran semacam itu, demikian temuan para pengulas.