Ketika berbicara tentang kapal induk, Amerika tidak akan tertandingi. Mereka memiliki supercarrier kelas Nimitz dan sedang menunggu kedatangan kelas Gerald R.Ford. Dua kapal dengan ukuran raksasa.
Kedua kelas kapal ini akan langsung menendang kapal induk Rusia Admiral Kuznetzov, Liaoning Inggris dan Vikramaditya India dalam hal ukuran dan kekuatannya.
Tapi selain Admiral Kuznetsov dan Liaoning masih ada kapal induk yang berukuran lebih kecil. Beberapa di antaranya memang untuk perang, tetapi beberapa yang lain hanya dijadikan gagah-gagahan semata. Berikut lima kapal induk terkecil di dunia yang paling terkenal.

Chakri Naruebet (Thailand)
HTMS Thailand Chakri Naruebet milik Angkatan Laut Thailand dan menjadi satu-satunya kapal induk yang dimiliki negara-negara di Asia Tenggara. Ini adalah salah satu kapal induk modern terkecil di dunia saat ini. Chakri Naruebet memiliki bobot 11.500 ton. Tidak sebanding dengan Admiral Kuznetsov yang berbobot 61.000 ton. Apalagi USS Gerald Ford yang memiliki berat 100.000. Chakri Naruebet memiliki panjang hanya 182 meter sehingga sebenarnya lebih sesuai disebut sebagai kapal penjelajah daripada kapal induk.
Diluncurkan pada tahun 1996, HTMS Chakri Naruebet telah digunakan untuk patroli perairan di sekitar garis pantai Thailand dan zona ekonomi eksklusifnya, serta untuk operasi pencarian dan penyelamatan. Dalam beberapa tahun terakhir, kapal dan helikopter SH-60 Seahawk yang melengkapinya jarang meninggalkan pangkalannya di pelabuhan Chak Samet.
Sampai awal 2000an, tulang punggung sayap udara HTMS Chakri Naruebet adalah versi pertama dari pesawat tempur AV-8A Harrier di Inggris. Namun, semua pesawat telah dipensiun. Faktanya, kapal induk Thailand tersebut hanya membawa helikopter, dan juga menjadi kapal pesiar keluarga kerajaan. Hal ini menjadikan kapal memiliki apartemen luas untuk raja dan keluarganya.
Media dan ahli Thailand telah menggambarkan kapal seharga US$336 juta dolar itu lebih sedikit berfungsi sebagai kapal induk daripada kapal pesiar kerajaan dan menjulukinya sebagai ‘Thai-tanic’.
NAe Sao Paulo (Brasil)
NAe Sao Paulo, satu-satunya kapal induk Angkatan Laut Brasil. Awalnya milik Angkatan Laut Perancis yang diluncurkan pada tahun 1960 dengan nama Foch. Setelah melayani Prancis selama hampir 40 tahun, kapal tersebut dijual ke Brazil pada tahun 2000 untuk harga murah sebesar US$ 30 juta. Namun, terlepas dari upaya modernisasi yang terus berlanjut sampai saat itu, kapal tersebut telah menjadi usang sejak memasuki milenium baru.
Banyak pakar militer melihat keputusan Brazil untuk membeli kapal tersebut hanya sekadar untuk pamer kekuatan daripada kebutuhan sebenarnya.
Tulang punggung sayap udara Sao Paulo terdiri dari 14 pesawat terbang A-4 Skyhawk, bersamaan dengan helikopter perang anti-kapal selam dan helikopter pengangkut. Sayangnya Angkatan Laut Brasil tidak akan pernah mendapatkan kesempatan nyata untuk memamerkan kapal di samudera dunia.
Selama hampir seluruh periode pelayanannya dengan Angkatan Laut Brasil, Sao Paulo terus dimodernisasi. Kapal tersebut seharusnya memasuki armada pada 2013, namun beberapa bulan sebelumnya terjadi kebakaran serius di kapal. Akibatnya, pada tanggal 14 Februari 2017, diumumkan bahwa kapal tersebut akan pensiun, karena restorasi lebih lanjut dianggap akan terlalu mahal.
Kapal Kelas Clemeneau ini memiliki panjang 265 meter, bobot 32.800 ton dan mampu membawa 22 pesawat dan 17 helikopter. Kapal akan dinonaktifkan pada 2018, tanpa pengganti.