Site icon

Kapal Selam Paling Canggih ini Lahir di Situasi Sangat Buruk

Kelas Seawolf

Salah satu kapal selam paling kuat yang pernah dibangun ini harus dihentikan pembangunannya bukan karena apa yang terjadi di pihak musuh, tetapi sejarah dan ekonomi yang memungkaskan nasibnya.

Kapal selam itu dikenal sebagai Kelas Seawolf yang dibangun oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Meski sangat canggih hanya tiga kapal selam yang dibangun. Kapal selam ini mampu menyelam dalam dan kemampuan senjata serta sensor paling canggih.

Hingga   pertengahan 1980-an, Uni Soviet berhasil membangun teknologi mesin dan baling-baling yang lebih tenang dan kemajuan fabrikasi titanium oleh Moskow  memungkinkan mereka membangun kapal selam yang lebih tenang, mampu menyelam dalam. Kapal selam kelas Akula ini mampu menyelam sedalam 2.000 kaki atau  hampir tiga kali lebih dalam dari kelas Los Angeles.

Hal ini menjadikan Angkatan Laut Amerika Serikat membutuhkan kapal selam baru yang kemudian melahirkan Seawolf yang mampu melawan Akula.

Seawolf bisa menyelam dalam dan menggunakan  reaktor Westinghouse S6W yang lebih tenang dan bisa mendorong kapal pada kecepatan 35 knot saat di bawah air. Setiap kapal selam bisa membawa arsenal mengesankan hingga 50  torpedo, termasuk torpedo kelas berat MK-48, rudal antikapal  Harpoon dan rudal serangan darat Tomahawk. Angkatan Laut berencana untuk membangun hingga 29 kapal selam Seawolf .

Apa yang membunuh Seawolf? Yang pertama jelas kurangnya uang. Antara 1988 dan 1999, anggaran pertahanan AS menurun dari US$586 miliar menjadi US$399 miliar. Runtuhnya Perang Dingin berarti pemotongan luas di seluruh layanan militer.  Situasi ini disebut sebagai “Peace Dividen” yang muncul karena bubarnya  Uni Soviet dan Pakta Warsawa, dan mengakibatkan pengeluaran militer dialihkan ke area lain. Penumpukan pertahanan yang dimulai pada paruh kedua pemerintahan Carter dan berlanjut di bawah Ronald Reagan secara efektif terbalik.

Kapal selam dipandang sebagai senjata penting untuk perang melawan kekuatan besar. Dan dengan  Pakta Warsawa dan Uni Soviet dibubarkan,  secara harfiah tidak ada lagi  musuh berkkuatan besar yang tersisa untuk melawan.

Kapal-kapal Angkatan Laut Soviet, diwarisi oleh seorang Rusia baru yang miskin, yang hanya mampu mempertahankan  segelintir kapal selam untuk  tetap operasional.  Kemampuan  Seawolf untuk menyelam dalam dan beroperasi di bawah es di kutub-tiba-tiba tidak lagi relevan dengan kematian Angkatan Laut Soviet. Angkatan Laut China masih membutuhkan satu decade untuk memiliki kekuatan yang layak untuk diperhitungkan.

Akibatnya, kekuatan kapal selam AS  menurun drastic. Jika pada 1987 mereka memiliki 102 kapal selam, jumlahnya turun menjadi hanya 57 pada  tahun 1999. Penurunan ini tidak hanya terbatas pada kapal selam, meskipun kekuatan kapal selam yang paling  terluka. Selama  periode yang sama, kekuatan kapal US Navy menurun dari 594 kapal hanya menjadi 337.

Pada saat yang sama, mahalnya biaya produksi juga menentukan nasib kapal selam kelas  Seawolf. Pada tahun 1989, biaya untuk membangun 30 kapal selam ini diperkirakan akan menghabiskan US39 miliar, jumlah yang sulit diterima ketika Soviet tidak lagi ada.

Next: Masalah Teknis Yang Buruk

USS Seawolf

Sementara itu, kapal selam juga mengalami penundaan dalam hal pengiriman dan peningkatan biaya. Keputusan Angkatan Laut untuk beralih dari baja HY-80 yang digunakan di kapal selam Kelas Los Angeles dan kapal tua lain menjadi  baja HY-100 untuk Seawolf memunculkan  masalah teknis tetapi baja ini jauh lebih kuat melawan tekanan.

Pada tahun 1991, Electric Boat dipaksa untuk mengganti sekitar 150.000 pon bahan pengelasan pada Seawolf, karena teknologi pengelasan yang ada tidak cukup untuk menghasilkan lasan tahan lama di baja HY-100.

Masalah las merupakan pukulan serius bagi Angkatan Laut dan Electric Boat, dengan menghapus dan mengganti lasan yang rusak yang  menelan biaya ratusan juta dolar dan menjadikan butuh waktu tambahan 22 bulan untuk produksi.

Karena masalah dengan pengelasan dan isu-isu lain, termasuk mengembangkan sistem tempur baru,  Seawolf pertama pada akhirnya harus tertunda 25 bulan.

Biaya terus tidak  kendali. Pada 1991,  Angkatan Laut membutuhkan US$33,6 miliar  hanya untuk 12  kapal selam. Pada tahun 1995 pemerintahan Clinton dan Kongres sepakat untuk membatasi kelas Seawolf  hanya menjadi tiga kapal, termasuk USS Connecticut dan USS Jimmy Carter-kapal selam khusus yang dibangun lebih panjang  yang mampu operasi clandestine underwater dan operasi khusus. Biaya per kapal mencapai US$ 4,4 miliar, dengan total biaya program US$ 13,2 miliar.

Terpukul dengan harga yang sangat mahal dari Seawolf, US Navy mulai bekerja untuk membangun kelas baru yang  dirancang untuk menjadi lebih fleksibel, beroperasi lebih dekat dengan pantai dalam mendukung operasi darat dan mungkin yang paling penting, terjangkau.  Kapal selam ini yang kemudian dikenal dengan  kelas Virginia yang harganya mencapai US$1,76 miliar atau kurang dari setengah harga Seawolf.

Seawolf pada akhirnya adalah kisah dari program senjata canggih yang lahir pada situasi yang luar biasa buruk. Hilangnya lawan utama yakani Soviet  dan hilangnya pendanaan untuk pembangunan kapal selam, dengan serangkaian masalah teknis yang sangat mahal menjadi kombinasi sempurna untuk secara efektif membunuh kapal selam ini.

Namun, dengan dengan angkatan laut China berkembang pesat dan Rusia kembali bangkit,  Seawolf mungkin akan memiliki celah kecil untuk lahir lagi.

 

Exit mobile version