Iran menuduh demonstrasi yang sedang berlangsung di dalam negeri adalah sebagai bagian dari “perang hybrid ” yang dilancarkan oleh beberapa negara asing untuk menentangnya,.
Ali Shamkhani Wakil Kepala kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi negara tersebut menyalahkan Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi karena berada di balik demonstrasi dan merancang kampanye anti-pemerintah di media sosial, untuk memicu ketegangan.
“Berdasarkan analisis kami, hampir 27 persen hashtag baru, yang ditujukan terhadap Iran dihasilkan oleh pemerintah Saudi,” kata Shamkhani sambil menambahkan bahwa campur tangan itu bertujuan untuk menghentikan kemajuan Iran.
“Protes akan berakhir dalam beberapa hari,” lanjut Shamkhani seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim.
Menurut laporan media, setidaknya 20 orang telah terbunuh dan banyak lagi yang terluka dalam demonstrasi jalanan yang terjadi di Teheran, Isfahan, Rasht, Masshad dan beberapa kota besar lainnya sejak 28 Desember 2017.
Presiden Hassan Rouhani mengutip masalah domestik dan provokasi asing sebagai pemicu demonstrasi besar ini. Sementara negara-negara lain mengklaim bahwa demonstrasi tersebut disebabkan oleh masalah internal Iran.
“Untuk mengatasi keberhasilan Iran di berbagai bidang, musuh secara terang-terangan mengatakan bahwa mereka akan mengalihkan masalah ke Teheran, yang merupakan pesan mereka sendiri dan tidak ada hubungannya dengan analisis kami,” kata Presiden Rouhani.
“Orang-orang Iran telah mengalami insiden semacam ini dan akan mengatasi masalah kecil ini,” tambahnya.
Polisi Iran dilaporkan telah menahan ratusan pengunjuk rasa di ibu kota, Senin, kata wakil gubernur Teheran saat tindakan keras polisi meningkat terhadap unjuk rasa menentang pemerintah sejak pekan lalu.
“Dua ratus orang ditangkap pada Sabtu, 150 orang pada Minggu dan sekitar 100 orang pada Senin,” kata Ali Asghar Naserbakht, Wakil Gubernur Provinsi Teheran, seperti dikutip kantor berita setengah resmi ILNA Selasa. Ratusan pengunjuk juga ditangkap di kota lain.
Dia mengatakan bahwa situasi di Teheran terkendali dan polisi belum meminta bantuan pasukan khusus Garda Revolusi.
Kantor berita Mehr juga mengutip seorang pejabat pengadilan yang mengatakan bahwa beberapa pemimpin demonstrasi di Karaj, kota terbesar keempat di Iran, telah ditangkap.