Seorang personel militer Amerika Serikat tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka setelah terlibat pertempuran di Afghanistan timur.
Dalam pernyataanya militer Amerika mengatakan pertempuran tersebut terjadi pada hari Senin di Achin, Provinsi Nangarhar. Militer Amerika tidak memberikan rincian tambahan tentang insiden tersebut.
“Kami sangat sedih dengan kehilangan salah satu dari milik kami,” kata Jenderal John Nicholson, komandan pasukan Amerika di Afghanistan Selasa 2 Januari 2017.
“Pada saat yang sangat sulit ini, simpati tulus kami ditujukan kepada keluarga dan teman-teman saudara kami yang jatuh dan terluka. ” Menurut pernyataan tersebut, dua dari anggota layanan yang terluka dirawat di fasilitas medis dan dalam kondisi stabil.
Pada bulan Agustus, Presiden Amerika Donald Trump bersumpah untuk mengambil sikap yang lebih keras dalam apa yang Amerika dengung-dengungkan sebagai perang melawan teror di negara yang dilanda perang tersebut.
Dia menyetujui rencana Pentagon untuk mengerahkan sekitar 3.800 tambahan tentara Amerika ke Afghanistan untuk menambah 11.000 pasukan yang masih ditempatkan di sana.
Afghanistan telah menjadi medan perang terlama Amerika Serikat sejak diluncurkan Presiden George W. Bush pada tanggal 7 Oktober 2001. Serangan dilakukan untuk menyingkirkan rezim Taliban dari kekuasaan, namun setelah 16 tahun lebih, pasukan asing masih dikirim ke negara tersebut. Ribuan tentara Amerika telah tewas dalam perang Afghanistan.
