Setelah 21 tahun bekerja baik sebagia mata-mata maupun pembunuh diam-diam dari langit, drone MQ-1 Predator akan segera mengakhiri kisahnya.
Angkatan Udara Amerika Serikat telah mulai melakukan transisi MQ-1 Predator ke MQ-9 Reaper dan pada 2018 ini Predator akan secara resmi pensiun.
Departemen Pertahanan Amerika mengatakan Reaper yang datang menggantikannya bisa terbang lebih cepat dan membawa lebih banyak amunisi.
Dulu,drone sebagian besar digunakan untuk pengumpulan dan pengintaian intelijen, namun ancaman saat ini memerlukan dukungan udara yang lebih tepat. Predator awalnya tidak dirancang untuk membawa senjata tetapi kemudian membawa muatan 200 pound. Reaper, kemudian menawarkan muatan hampir 4.000 pon.
Pada bulan Juni, versi terbaru dari Reaper menerbangkan misi tempur pertamanya yang sukses. Varian Block 5 dari kendaraan udara tak berawak itu terbang lebih dari 16 jam untuk mendukung Operasi Inherent Resolve untuk melawan ISIS di Irak dan Suriah. Reaper terbang dengan muatan penuh dari Joint Direct Attack Munitions hingga rudal Hellfire.
Reaper MQ-9 telah digunakan selama 10 tahun terakhir, namun varian terbaru ini menawarkan sistem elektrik dan komunikasi yang lebih baik.
Dengan menghentikan Predator, Angkatan Udara juga akan menghemat uang untuk pelatihan dan peralatan karena semuanya akan sesuai dengan Reaper.
Baca juga: