Pada musim panas 1920, Rusia tampak siap untuk mengambil alih Eropa. Komunis yang baru menang dalam Perang Saudara Rusia masih merasa belum aman dari potensi tikaman kaum kapitalis. Bolshevik mencoba menatap Jerman, kelelahan dan sakit hati dengan kekalahan dalam Perang Dunia I, dan sekarang dilanda perang saudara antara kaum revolusioner komunis dan paramiliter Freikorps proto fasis.
Jika bayonet Tentara Merah bisa menginstal sebuah rezim Bolshevik di Berlin, maka dua negara yang paling kuat di Eropa Tengah dan Timur akan bersatu dalam monolit Komunis. Dan dari sana, mungkin Komunisme akan menyebar ke Italia, Prancis, Hungaria dan seterusnya. Dan ini menuju jalur prediksi Marx tentang revolusi dunia akhirnya akan menjadi kenyataan.
Sayangnya untuk Lenin dan Trotsky menghadapi hambatan di depan mereka yang disebut Polandia. Seperti Komunis Rusia, Polandia juga sebuah bangsa baru, meskipun dari jenis yang sangat berbeda. Bolshevik hanya perlu untuk menggulingkan pemerintah Tsar untuk mengambil alih negara Rusia. Sementara Polandia harus membuat negara mereka sendiri.
Meskipun abad ke-17 Persemakmuran Polandia-Lithuania telah ada Polandia sebagai negara merdeka telah dihancurkan pada abad ke-18, wilayahnya dipartisi antara kerajaan Rusia, Jerman dan Austria. Ketika orang-orang kerajaan runtuh setelah Perang Dunia I, Polandia mengambil keuntungan dari kekacauan untuk menghidupkan kembali bangsa mereka.
Namun seperti apa yang mereka alami selama berabad-abad, Polandia dan Rusia akan kembali berperang. Salah satu alasan adalah klaim perbatasan antara kedua negara-orang “bloodlands” dari Belarus dan Ukraina yang menjadi medan perang abadi. Penyebab yang lebih dalam adalah geografi Polandia merupakan jembatan darat dari Moskow ke Berlin. Polandia seperti memiliki nasib malang karena terjepit antara Jerman dan Rusia.
Bolshevik melihat Polandia sebagai negara semifeodal di mana bangsawan dan tuan tanah kaya mengeksploitasi para pekerja dan petani. Polandia takut Tentara Merah akan berbaris melalui Polandia dalam perjalanan ke Jerman. Ironisnya, Polandia menolak permohonan Inggris untuk membantu Whites mengalahkan The Reds karena takut bahwa jenderal mantan Tsar akan menggunakanalasan untuk merebut kembali Polandia untuk kekaisaran Rusia.