Meskipun ISIS telah dikalahkan, Suriah masih berjuang dengan kelompok pemberontak dan militan lainnya. Kini mereka dilaporkan memiliki senjata sangat mematikan yang diperoleh dari Rusia.
Sebuah video yang dirilis saluran Telegram 338 menunjukkan kedatangan sistem Heavy Flamethrower System TOS-1A Solntsepyok buatan Rusia di provinsi Idlib di Suriah. “Ini akan sangat panas di Idlib,” bunyi keterangan video tersebut.
TOS-1A akan menjadi senjata menghancurkan bagi siapapun musuhnya. Sebelumnya, sejumlah media melaporkan tentang sejumlah sistem Solntsepyok yang tidak diketahui jumlahnya digunakan di Suriah.
Sistem penyembur api berat Rusia TOS-1A disebut oleh majalah ilmu pengetahuan dan teknologi Amerika Popular Mechanis bisa menjadi neraka di dunia. Alat ini bisa membakar delapan blok kota. “Tank peluncur roket Rusia ini bisa membakar delapan blok kota,” tulis Popular Mechanics.
TOS-1A Heavy Flamethrower System, selain meluncurkan roket pembakar tradisional juga dapat juga menembakkan roket thermobaric.
Roket thermobaric adalah sistem senjata “bahan bakar udara”. Ketika ditembakkan, roket menyemburkan cairan yang mudah terbakar ke udara dan sekitar sasaran yang akan memicu kebakaran hebat.
“Hasilnya sangat menghancurkan. Tidak hanya hanya ledakan secara signifikan lebih lama dan lebih panas tetapi semua oksigen di sekitar dekat juga terbakar dan menciptakan vakum parsial. Hal ini menjadikan senjata ini sangat mengerikan untuk melawan infanteri dan personil yang berada di bunker dan gua-apa, ” catat Popular Mechanics.
“Sebuah salvo penuh sistem 24 roket akan membuat area dengan panjang 200 meter dengan 400 meter atau kurang lebih setara dengan delapan blok kota akan menjadi neraka di bumi bagi siapapun yang ada di dalamnya.”
Senjata yang juga dikenal sebagai KL-1A Heavy Flamethrower System adalah beberapa peluncur roket 220mm dan senjata thermobaric yang terpasang pada chassis tank T-72.
Senjata ini dirancang untuk mengalahkan musuh personil di benteng, di wilayah terbuka, dan kendaraan ringan dan transportasi lapis baja. Tes tempur pertama terjadi pada tahun 1988-1989 di Afghanistan.
Sistem tempur terdiri dari kendaraan tempur, roket, dan kendaraan amunisi, dikembangkan pada tahun 1979 dan menjadi rahasia dalam waktu yang cukup lama.
Baca juga: