Site icon

Game Changers: 5 Senjata Baru Yang Muncul di 2017

Tahun 2017 bukanlah tahun yang membahagiakan bagi dunia, tetapi tahun ini merupakan tahun yang baik bagi senjata. Banyak senjata yang berhasil dijual karena ketegangan yang terus meningkat di berbagai belahan dunia.

Selain itu juga muncul sejumlah senjata baru. Berikut ini adalah lima senjata paling menarik yang muncul di tahun 2017.

Long Range Anti Ship Missile

Ketika berbicara soal rudal anti-kapal, Amerika Serikat selalu berada di belakang Rusia. Uni Soviet dan sekarang Rusia telah menurunkan senjata ini sejak tahun 1950an. Rusia dan juga China memiliki banyak model yang digunakan, serta senjata hipersonik yang akan datang.

Amerika, sementara itu, masih menggunakan Harpoon yang sebenarnya lebih ke rudal jarak pendek sejak tahun 1970an. Long Range Anti Ship Missile (LRASM) kemudian dibangun Amerika yang akan membawa permainan baru dalam kekuatan mereka melawan kapal lawan.

LRASM, yang akan diluncurkan dari kapal dan pesawat terbang, memiliki jangkauan lebih dari 200 mil yang berarti jauh di atas jangkauan Harpoon yang hanya 70 km. Rudal baru ini mengemas hulu ledak seberat 1.000 pon, dan dirancang memiliki kemampuan siluman guna mengecoh radar lawan.

Tahun ini, Lockheed Martin dianugerahi kontrak senilai US$ 86,5 juta untuk membangun 23 rudal produksi reguler pertama yang diluncurkan dari pembom B-1 dan pesawat tempur F/A-18. LRASM akan berusaha untuk memulihkan potensi kapal perang permukaan angkatan laut Amerika yang selama ini lebih mengandalkan daya gempurnya dari udara.

ilustrasi/sputnik

Swarm Drones

Hal besar berikutnya yang bisa mengubah permainan adalah gerombolan ratusan pesawat tanpa awak yang ditebarkan untuk mengeroyok lawan. Pada tahun 2017, DARPA mengeluarkan tantangan ke publik untuk program Offensive Swarm-Enabled Tactics (OFFSET). Lembaga tersebut menginginkan seseorang untuk menghasilkan taktik yang memungkinkan kawanan drone berperang di daerah perkotaan.

Dan tidak sembarang taktik: DARPA menginginkan drone yang bisa menyesuaikan taktik mereka di tengah pertempuran. Pemikiran Pentagon telah berkembang melampaui teknologi, bagaimana memanfaatkan teknologi di medan perang ini, menunjukkan bahwa kawanan drone telah matang sebagai sebuah konsep.

NEXT

Ilustrasi

Rudal Hipersonik Zircon

Rusia mengumumkan tahun ini bahwa rudal anti-kapal Zirkon telah berhasil diuji. Rusia mengklaim bahwa Zirkon memiliki kecepatan 4.600 mil per jam, yang akan membuatnya akan terlalu cepat untuk senjata pertahanan kapal saat bisa menembak jatuh. Prospek itu sudah membuat Inggris khawatir bahwa kapal induknya yang baru dan mahal akan menjadi bebek duduk untuk rudal Zircon.

Tank M1A2 SEP V3 Abrams

Dengan kekhawatiran bahwa tank baru T-14 Armata Rusia telah membuat tank-tank Barat usang, penting bagi Amerika untuk meningkatkan kehandalan main battle tank mereka. M1A2 Abrams kemudian digenjot dan melahirkan M1A2 SEP V3, dengan armor, sensor dan elektronik yang ditingkatkan.

SEP V4 yang akan datang akan menampilkan amunisi yang lebih baik untuk senapan M-1 120mm dan laser rangefinder yang disempurnakan.

Kapal Kelas Buyan /TASS

Kapal Baru Rusia

Rusia sedang membangun banyak kapal perang baru, termasuk kapal fregat dan korvet, bukanlah suatu kejutan. Yang mengganggu adalah kapal-kapal yang relatif kecil ini akan dipersenjatai dengan rudal hipersonik Zirkon, yang bahkan memberi sebuah kapal kecil memiliki daya gempur besar.

Harapan yang ingin dicapai dan kenyataannya mungkin akan berbeda.  Meskipun demikian, jika Rusia berhasil membangun rudal hipersonik yang dapat melengkapi kapal perang  kecil dengan pukulan yang cepat dan menghancurkan, maka ini adalah masalah bagi angkatan laut  manapun yang mengandalkan kapal besar dan mahal seperti kapal induk.

Sumber: Michael Peck/Realcleardefense

Exit mobile version