Amerika Terus Membujuk Turki Agar Tidak Membeli S-400
S-400/TASS

Amerika Terus Membujuk Turki Agar Tidak Membeli S-400

Washington terus membujuk Turki untuk tidak membeli sistem pertahanan udara dan rudal S-400 dari Rusia.

“Kami telah menyampaikan keprihatinan kami kepada pejabat Turki mengenai pembelian S-400,” kata Juru Bicara Pentagon Johnny Michael kepada TASS Jumat 30 Desember 2017, mengomentari kesepakatan Turki-Rusia baru-baru ini mengenai sistem S-400.

Dia menegaskan sistem pertahanan rudal yang interoperabilitas dengan sistem NATO tetap menjadi pilihan terbaik untuk mempertahankan Turki dari ancaman ancaman di wilayahnya.

“Kami melakukan dialog terbuka mengenai masalah ini, dan telah menekankan pentingnya mempertahankan interoperabilitas NATO pada pengadaan sistem pertahanan utama,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa Turki dan Rusia memiliki hubungan perdagangan pertahanan dan penjualan militer yang kuat dan signifikan.

“Turki terus mengejar sistem anti-rudal dari aliansi NATO, termasuk Sistem Patriot AS, untuk kebutuhan pertahanan udara jangka panjang yang lebih luas. Amerika Serikat berkomitmen untuk mempercepat pengiriman peralatan yang dibeli oleh Turki, jika mungkin.”

Sebelumnya Rusia dan Turki menandatangani sebuah perjanjian pinjaman untuk pembelian sistem S-400 Rusia. Menurut Harian Hurriyet, Ankara akan membayar sebagian dari dana sendiri dan akan mendapat pinjaman Rusia untuk sisanya.

Pada 12 September 2017, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ankara telah menandatangani kesepakatan dengan Moskow mengenai pembelian sistem S-400, dengan uang muka telah dibayarkan.

Rusia S-400 Triumf yang oleh NATO disebut sebagai SA-21 Growler adalah sistem rudal antipesawat jarak jauh terbaru yang mulai beroperasi pada tahun 2007.  Senajta ini dirancang untuk menghancurkan rudal pesawat, rudal jelajah dan balistik, termasuk rudal jarak menengah, dan target permukaan.  S-400 dapat menyerang target pada jarak 400 kilometer dan pada ketinggian hingga 30 kilometer.