Amerika Kembali Dituduh Evakuasi Pimpinan ISIS

Amerika Kembali Dituduh Evakuasi Pimpinan ISIS

Untuk kesekian kalinya Amerika Serikat dituduh membantu kelompok ISIS. Kantor Berita SANA Suriah mengutip sejumlah saksi mata melaporkan helikopter Amerika mengevakuasi sejumlah pimpinan ISIS di provinsi Deir ez-Zor di Suriah timur laut negara itu.

Tuduhan baru tersebut menambah serentetan tuduhan kerjasama koalisi pimpinan Amerika dengan ISIS.

SANA melaporkan bahwa menurut penduduk, para pimpinan ISIS dievakuasi pada Rabu 27 Desember 2017 dan terbang ke tempat yang aman di provinsi al-Hasakah, yang sebagian besar berada di bawah kendali pasukan Kurdi dan Amerika Serikat.

Sumber mengatakan bahwa beberapa helikopter Amerika melakukan penerbangan dengan ketinggian rendah ke kamp pengungsian al-Saad dan mendarat di dekat bendungan al-Hasisa di provinsi al-Hasakah dengan membawa para pemimpin ISIS. Mereka  dilaporkan bergabung dengan kelompok militan baru. Yang didukung dan diorganisir oleh Amerika Serikat.

Sebelumnya, SANA mengatakan, helikopter Amerika telah mengevakuasi 47 pemimpin ISIS ke al-Hasakah, dengan militan yang terluka dilaporkan dikirim untuk mendapatkan bantuan medis dari dokter Medecins Sans Frontieres.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Suriah dan Rusia telah berulang kali menuduh Washington memberikan berbagai bentuk dukungan kepada ISIS dan kelompok teroris lainnya yang beroperasi di Suriah. Koalisi juga memberikan data intelijen yang memungkinkan militan menyerang posisi tentara Suriah.

Menurut Damaskus, kekuatan udara Amerika telah digunakan dalam banyak kesempatan untuk menyelamatkan para pemimpin teroris ketika mereka hampir bisa dihancurkan oleh tentara Suriah. Bahkan beberapa kali koalisi justru menyerang pasukan pemerintah Suriah.

Awal pekan ini, pemerintah Suriah menuduh koalisi pimpinan Amerika di PBB membuat kesepakatan dengan sisa-sisa ISIS dan mengkoordinasikan tindakannya.

Pada pertengahan Desember, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh koalisi pimpinan Amerika menggunakan kamp al-Hasakah untuk melatih militan yang telah direorganisasi menjadi apa yang disebut “Tentara Suriah Baru.”

Menurut intelijen Rusia, berdasarkan kesaksian pengungsi, sebagian besar dari 750 militan yang diperkirakan berada di kamp berafiliasi dengan ISIS dan Nusra Front. Inti kelompok tersebut terdiri dari 400 gerilyawan ISIS yang berhasil lolos dari Raqqa pada bulan Oktober 2017 dengan bantuan militer Amerika.

Koalisi pimpinan Amerika tentu saja menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.