Israel dan Amerika Serikat secara diam-diam telah menandatangani sebuah nota kesepakatan bersama untuk bekerja sama secara penuh guna menangani program nuklir Iran, program rudal dan kegiatan lainnya yang mengancam.
Sebagaimana dilaporkan televisi Israel, Channel 10, dokumen tersebut ditandatangani pada 12 Desember 2017 di Gedung Putih setelah pembicaraan intensif antara perwakilan intelijen dan pertahanan Israel dan Amerika, yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Amerika HR McMaster dan Israel, Meir Ben-Shabbat.
Mengutip pejabat Amerika dan Israel, laporan tersebut mengatakan bahwa dokumen tersebut dirancang untuk menterjemahkan “langkah-langkah di lapangan” apa yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Donald Trump dalam pidato 13 Oktober di Iran, di mana dia mengumumkan kesepakatan nuklir Iran.
Kesepakatan yang digambarkan oleh Channel 10 dan dikutip Business Insider Jumat 29 Desember 2017 tersebut sebagai kesepakatan rahasia di Gedung Putih tersebut Amerika dan Israel menetapkan kesepakatan bersama mengenai strategi dan kebijakan mengenai Iran. Secara khusus, mereka sepakat untuk membentuk tim gabungan guna menangani berbagai aspek ancaman Iran.
Salah satu tim gabungan tersebut, kata laporan tersebut, akan menangani kegiatan Iran di Suriah dan dukungan Teheran untuk organisasi Hizbullah.
Tim gabungan lainnya akan menangani kegiatan diplomatik dan intelijen yang dirancang untuk bergulat dengan ambisi senjata nuklir Iran. Tim gabungan ketiga, dilaporkan akan bergulat dengan program rudal balistik Iran dan upayanya untuk membangun sistem rudal yang akurat di Suriah dan Lebanon. Sedangkan tim keempat akan mengawasi persiapan eskalasi Iran dan / atau Hizbullah. McMaster dan Ben-Shabbat menandatangani dokumen gabungan tersebut
Mengutip pejabat Israel, Channel 10 mengatakan bahwa pertemuan tersebut mengkonfirmasi bahwa Amerika dan Israel “melihat secara langsung tren dan proses di kawasan ini,” dan sekarang telah mencapai kesepakatan mengenai strategi dan kebijakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Dalam sebuah pidato pada tanggal 13 Oktober, Trump mengumumkan bahwa dia tidak akan menyetujui kembali kesepakatan nuklir Iran, dan menggarisbawahi pendekatan baru yang lebih ketat terhadap Teheran.
Trump mengatakan bahwa dia meluncurkan strategi baru untuk memeriksa “rezim fanatik” Iran dan memperingatkan bahwa kesepakatan nuklir internasional tengara 2015 dapat dihentikan setiap saat.