Dalam hal desain pesawat, harus diakui Uni Soviet kerap meniru desain Amerika Serikat. Tu-4 “Bull” adalah salinan dari Boeing B-29 Superfortress. Su-25 Frogfoot adalah tiruan dari Northrop A-9. Rudal udara ke udara Rusia AA-2 “Atoll” juga cukup banyak sebagai Sidewinder yang direkayasa.
Tapi Soviet tidak hanya meniru dalam desain militer. Mereka meniru desain pesawat transportasi Amerika.
Pada awal 1970-an, Amerika Serikat mempertimbangkan untuk mengganti pesawat transportasi C-130 Hercules. Dua pesaing terlibat dalam program ini. Boeing mengirim YC-14, dan McDonnell-Douglas menawarkan YC-15.
Pesawat Boeing tidak biasa karena mesinnya ditempatkan di atas sayap. Teknik ini menciptakan apa yang dikenal sebagai efek Coanda, dan sebagai hasilnya, pesawat memiliki kinerja lepas landas dan mendarat pendek (STOL). TheAviationZone.com mencatat bahwa YC-14 memiliki kecepatan tertinggi 504 mil per jam, dan kisaran terbang 3.190 mil.
https://www.youtube.com/watch?v=wPAXgIsQLys
Baik YC-14 dan YC-15 berhasil melebihi spesifikasi. YC-14 bahkan membuktikannya bisa mengangkut tank tempur utama. Tetapi kebutuhan Angkatan Udara Amerika akan pengangkutan udara yang lebih strategis menjadikan pesawat ini tidak memasuki layanan. Angkatan Udara malah membeli C-130H Hercules. Kemudian, versi modifikasi dari YC-15 menjadi C-17 Globemaster.

Tetapi Uni Soviet juga membutuhkan transportasi taktis baru. Biro desain Antonov menggunakan metode yang sama dengan Boeing untuk mendapatkan kinerja STOL yang baik dari An-72 Coaler yang mereka bangun.
Namun, TheAviationZone.com mencatat bahwa Coaler memiliki kecepatan tertinggi hanya 472 mil per jam, dan jangkauan maksimum 2.050 mil laut. Pesawat ini juga tidak bisa mengangkut tank.