More

    Korea Selatan Kembangkan Torpedo Supercepat, Apa Perlu?

    on

    |

    views

    and

    comments

    Salah satu senjata yang paling ditakuti saat ini adalah torpedo supercavitating, yang pada dasarnya merupakan roket bawah laut yang menuju target dengan kecepatan dua ratus mil per jam. Sejauh ini, hanya Rusia yang mengerahkan senjata ini yang dikenal sebagai VA-111 Shkval-nya.

    Tetapi sekarang, Korea Selatan juga dilaporkan tengah mengembangkan torpedo supercavitating. Pada pameran dagang MADEX 2017 baru-baru ini di Korea Selatan, sebuah display oleh Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan menampilkan sebuah mockup proyektil berbentuk botol yang ramping.

    Seorang insinyur Agency for Defense Development Korea Selatan mengatakan kepada Navy Recognition bahwa pengujian laboratorium terhadap senjata telah dimulai pada tahun 2015, dan tes penembakan direncanakan pada tahun 2020.

    “Diameter kendaraan uji saat ini adalah 125 milimeter, ” tulis Navy Recognition yang dikutip National Interest Rabu 27 Desember 2017. Sebagai perbandingan, VA-111 Shkval Rusia berdiameter 533mm

    “Insinyur itu mengatakan kepada kami bahwa dimensi torpedo sebenarnya belum diputuskan. Mesin diuji dengan bahan bakar padat dan kecepatan tertinggi yang diharapkan adalah seratus meter per detik [sekitar dua ratus knot, yang serupa dengan kecepatan Shkval]. Dia menambahkan bahwa torpedo supercavitivasi diatur untuk memiliki sonar di kepala dan sirip di belakang untuk kemudi. ”

    Proyek Korea Selatan memunculkan dua isu. Pertama, torpedo supercavitating adalah teknologi kontroversial. Senjata seperti Shkval dengan menggunakan gas dari roket belakang untuk membuat gelembung di sekitar torpedo, yang memungkinkannya menghindari gesekan dengan air di sekitarnya.

    Meskipun Shkval menciptakan kegemparan di antara angkatan laut Barat, yang lain menunjukkan bahwa torpedo itu jauh dari senjata ajaib.  Salah satunya torpedo ini hanya memiliki jangkauan 10 mil, dan sangat berisik serta sulit dikendalikan. Amerika Serikat akhirnya menghentikan penelitian tentang torpedo supercavitasi.

    Yang menimbulkan pertanyaan selanjutnya, mengapa Korea Selatan menginvestasikan sumber daya mereka ke senjata yang meski sangat kuat tetapi juga terbatas ini? Angkatan laut Korea Utara diperkuat dengan sekitar 300 kapal permukaan tua serta atau tujuh puluh kapal selam buatan Soviet yang juga sudah kuno.

    Kedua kekuatan ini sebenarnya masih bisa ditangani dengan senjata yang ada, atau oleh senjata yang baru mulai beroperasi, seperti peluncur multi roket untuk menghancurkan kawanan kapal kecil Korea Utara.

    Meskipun wajar jika ada angkatan laut yang menginginkan torpedo super cepat, senjata ini tampaknya lebih cocok untuk negara-negara yang menghadapi musuh dengan kapal permukaan besar atau kapal selam canggih.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this