Iran, sepenuhnya menyadari menjadi negara yang memiliki ancaman tinggi dari negara lain, terutama Amerika dan Israel. Untuk itu mereka akan terus meningkatkan kemampuan pertahanannya tanpa ada satupun negara yang bisa mencegahnya.
Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami kepada anggota parlemen pada Selasa 276 Desember 2017 mengatakan doktrin militer Iran yang semata-mata didasarkan pada pencegahan dan telah membantu negara tersebut mencapai “kemampuan pertahanan strategis,”
“Hari ini, pendekatan musuh adalah untuk melemahkan kekuatan nasional dan kekuatan pertahanan Republik Islam Iran, namun kami tidak mengizinkan siapapun untuk merusak kekuatan pertahanan negara kami,” kata Hatami sebagaimana dilaporkan Press TV
Dia menambahkan bahwa Iran, yang sekarang mandiri dalam produksi senjata defensif, memiliki cukup kekuatan militer untuk mengatasi ancaman terhadap keamanannya dari luar.
Dihadapkan dengan meningkatnya tekanan Amerika atas program rudal balistiknya, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menegaskan bahwa kemampuan pertahanan negara tersebut tidak dapat dinegosiasikan.
Menurut Tasnim News, Khamenei secara tegas menolak gagasan negosiasi mengenai kekuatan pertahanan Iran dan menekankan bahwa negara tersebut akan terus maju dengan rencana untuk meningkatkan kekuatannya dan membangun potensi pertahanannya.
Pada bulan September, Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan rencana untuk meningkatkan potensi militer dan pertahanan negara tersebut, termasuk peningkatan program rudalnya.
“Kami tidak akan meminta izin siapapun untuk mempertahankan tanah kami,” kata Rouhani. Dia menambahkan bahwa Teheran tidak hanya akan akan meningkatkan kekuatan misilnya, namun juga pasukan darat, angkatan laut dan angkatan udara.
