Site icon

Membandingkan Senjata US Army dengan Negara Lain

Paladin/Spc. Christopher Brecht

Angkatan Darat Amerika kerap disebut sebagai yang terbaik di dunia. Lantas bagaimana kekuatan persenjataan mereka jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu dan musuh potensialnya? Apakah memang lebih unggul?

Sebuah studi yang dilakukan oleh think-tank RAND Corp meneliti sistem tempur darat utama Angkatan Darat untuk melihat kondisi ini. Tentu saja penelitian dilakukan pada peralatan yang ada secara umum. Artinya bukan senjata yang mungkin masih disimpan menjadi rahasia.

Dan dari studi tersebut akan terlihat bagaimana perbandingan senjata Angkatan Darat Amerika dari tank hingga helikopter. Berikut perbandingannya.

 

Tank dan Kendaraan Tempur Infanteri

RAND menyebut armored fighting vehicles (AFV) Angkatan Darat AS  masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Terutama tank tempur utama M1A2 Abrams yang secara luas dianggap sebagai tank terbaik di dunia dalam hal perlindungan anti-armor dan senjata.

Rusia, Israel, dan lain-lain mungkin tidak setuju dengan penilaian itu, tapi setelah membandingkan Abrams dengan T-90 Rusia, Leopard Jerman dan Merkava Israel, lembaga ini masih menilai Abrams dengan ‘ depleted-uranium armor dan antitank ammunition masih menjadi yang terbaik.

Kekurangan Abrams adalah putaran high-explosive fragmentation yang masih kalah dengan buatan Jerman.

Tank asing juga memiliki berbagai kemampuan yang tidak dimiliki Amerika seperti sistem proteksi aktif yang ada di tank Israel dan Rusia, dan applique armor milik Leopard.

Sedangkan kendaraan tempur infanteri US Army Bradley juga relatif lebih baik dibandingkan yang lain. Meski Bradley dilengkapi dengan Urban Survival Kit III (BUSK III) armor kit akan memiliki power-to-weight jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan sejenis seperti Puma Jerman, BMP 3 Rusia, dan Namer Israel. Bradley lebih baik karena dipersenjatai dengan meriam 25 milimeter dan rudal TOW.

Hanya saja Puma memiliki jammers rudal antitank, sedangkan Namer memiliki baju besi kuat (karena sebenarnya adalah tank yang dikonversi sebagia pembawa personel). Adapun BMP-3 unggul dalam perlindungan sekunder.”

RAND menyarankan beberapa pilihan untuk Bradley dan Stryker, termasuk senjata yang lebih besar meriam 30 milimeter seperti yang digunakan Warrior Inggris, serta sensor yang lebih baik. Tidak dapat disangkal bahwa jika dibandingkan dengan mitra asing, Stryker  hanya bersenjata sangat ringan.

Angkatan Darat AS sekarang tengah meneliti very lightly armed. Studi itu juga mencatat bahwa Rusia memiliki air-droppable BMD, sementara China sedang mengembangkan kendaraan tersebut.

NEXT

Artileri

Self-propelled howitzer Paladin milik US Army bisa dikatakan terbaik kedua setelah PZH 2000 Jerman karena karena howitzer Jerman jauh lebih otomatis.

Perbandingan cepat dari kemampuan satu peleton dengan empat Paladin dan empat PZH 2000 untuk memberikan tembakan selama periode tiga menit menunjukkan keterbatasan sistem AS dibandingkan self-propelled howitzer di dunia.

Sementara satu peleton Paladin bisa memberikan 48 tembakan dalam tiga menit misi tembakan intens, peleton Jerman bisa memberikan 120 tembakandan bisa melakukannya pada jarak hingga 50 persen lebih jauh dari jangkauan maksimum Paladin.

Dalam hal roket artileri, GMLRS Amerika cukup mampu, tapi akan segera outranged dengan kehadiran senjata Rusia dan China.

China menekankan senjata yang lebih besar, jauh dan jauh lebih berat, roket jarak pendek mulai menjembatani kesenjangan antara roket artileri dan rudal balistik jarak pendek bisa memiliki pengaruh yang signifikan dari dalam memperluas tren ke arah sistem serangan jarak pendek di masa depan.

Helikopter

Dalam hal helikopter,  AS dinilai cukup mampu, dengan kelebihan yang signifikan dalam kapasitas mereka untuk platform berawak dan tak berawak, serta keberadaan sensor infra merah generasi ketiga mereka.

Eurocopter Tiger membawa rudal Hellfire yang lebih sedikit dan memiliki sensor infra red yang kurang canggih. Sementara Mi-28 Rusia saat terbang tanpa radar dan penanggulangan defensif. Z-10 China masih menghadapi masalah dalam hal kemampuan. Namun, helikopter non-AS memiliki keuntungan dalam hal harga yang lebih murah.

Apa yang paling menarik tentang studi RAND adalah bahwa ada tampaknya tidak ada perbedaan besar antara kemampuan peralatan Angkatan Darat AS dibanding sekutu-sekutunya dan musuh potensial. Amerika memang unggul di banyak hal tetapi tidak ada yang benar-benar unggul besar.

 

 

Exit mobile version