Angkatan Darat Amerika kerap disebut sebagai yang terbaik di dunia. Lantas bagaimana kekuatan persenjataan mereka jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu dan musuh potensialnya? Apakah memang lebih unggul?
Sebuah studi yang dilakukan oleh think-tank RAND Corp meneliti sistem tempur darat utama Angkatan Darat untuk melihat kondisi ini. Tentu saja penelitian dilakukan pada peralatan yang ada secara umum. Artinya bukan senjata yang mungkin masih disimpan menjadi rahasia.
Dan dari studi tersebut akan terlihat bagaimana perbandingan senjata Angkatan Darat Amerika dari tank hingga helikopter. Berikut perbandingannya.
Tank dan Kendaraan Tempur Infanteri
RAND menyebut armored fighting vehicles (AFV) Angkatan Darat AS masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Terutama tank tempur utama M1A2 Abrams yang secara luas dianggap sebagai tank terbaik di dunia dalam hal perlindungan anti-armor dan senjata.
Rusia, Israel, dan lain-lain mungkin tidak setuju dengan penilaian itu, tapi setelah membandingkan Abrams dengan T-90 Rusia, Leopard Jerman dan Merkava Israel, lembaga ini masih menilai Abrams dengan ‘ depleted-uranium armor dan antitank ammunition masih menjadi yang terbaik.
Kekurangan Abrams adalah putaran high-explosive fragmentation yang masih kalah dengan buatan Jerman.
Tank asing juga memiliki berbagai kemampuan yang tidak dimiliki Amerika seperti sistem proteksi aktif yang ada di tank Israel dan Rusia, dan applique armor milik Leopard.
Sedangkan kendaraan tempur infanteri US Army Bradley juga relatif lebih baik dibandingkan yang lain. Meski Bradley dilengkapi dengan Urban Survival Kit III (BUSK III) armor kit akan memiliki power-to-weight jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan sejenis seperti Puma Jerman, BMP 3 Rusia, dan Namer Israel. Bradley lebih baik karena dipersenjatai dengan meriam 25 milimeter dan rudal TOW.
Hanya saja Puma memiliki jammers rudal antitank, sedangkan Namer memiliki baju besi kuat (karena sebenarnya adalah tank yang dikonversi sebagia pembawa personel). Adapun BMP-3 unggul dalam perlindungan sekunder.”
RAND menyarankan beberapa pilihan untuk Bradley dan Stryker, termasuk senjata yang lebih besar meriam 30 milimeter seperti yang digunakan Warrior Inggris, serta sensor yang lebih baik. Tidak dapat disangkal bahwa jika dibandingkan dengan mitra asing, Stryker hanya bersenjata sangat ringan.
Angkatan Darat AS sekarang tengah meneliti very lightly armed. Studi itu juga mencatat bahwa Rusia memiliki air-droppable BMD, sementara China sedang mengembangkan kendaraan tersebut.