Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai seorang teroris dan mengatakan tidak mungkin upaya perdamaian Suriah berlanjut dengannya.
“Assad jelas merupakan teroris yang telah melakukan terorisme negara,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi dengan rekannya dari Tunisia Beji Caid Essebsi di Tunisia Rabu 27 Desember 2017.
Turki telah menuntut pengunduran diri Assad dari kekuasaan dan pendukung pemberontak yang berjuang untuk menggulingkannya, namun mereka telah menurunkan tuntutannya sejak mulai bekerja dengan sekutu Assad Rusia dan Iran untuk sebuah resolusi politik.
“Tidak mungkin melanjutkan [upaya perdamaian] dengan Assad. Bagaimana kita bisa merangkul masa depan dengan seorang presiden Suriah yang telah membunuh hampir satu juta warganya? ” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters.
Meskipun Turki telah lama menuntut Assad turun dari kekausaan, sekarang Ankara lebih fokus pada Suriah terkait ancaman dari militan ISIS dan pejuang Kurdi yang menjadi sekutu Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Turki mengatakan milisi YPG Kurdi Suriah, yang dilihat Ankara sebagai perpanjangan PKK yang disebut teroris oleh Turki, tidak dapat diundang ke perundingan damai Suriah di ibukota Kazakhstan, Astana.
YPG adalah elemen utama dalam sebuah kekuatan yang dibantu Washington dengan pelatihan, senjata, dukungan udara dan penasihat dalam pertempuran melawan ISIS. Dukungan Amerika tersebut telah membuat Ankara marah.
Meskipun ada perbedaan dengan Rusia dan Iran, Turki telah bekerja dengan dua kekuatan tersebut dalam mencari solusi politik di Suriah.
Ankara, Moskow dan Teheran juga memperantarai kesepakatan untuk mendirikan dan memantau “zona de-eskalasi” untuk mengurangi pertempuran antara gerilyawan dan pasukan pemerintah Suriah di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah.
“Kami tidak bisa mengatakan [Assad] akan menangani ini. Tidak mungkin bagi Turki untuk menerima ini. Suriah Utara telah diserahkan sebagai koridor teror. Tidak ada kedamaian di Suriah dan perdamaian ini tidak akan datang dengan Assad, “kata Erdogan.