Angkatan Udara Malaysia atau Royal Malaysian Air Force (RMAF) telah mengungkapkan jenis-jenis pesawat terbang yang saat ini sedang dipertimbangkan untuk dibangun sebagai pesawat patroli maritim atau maritime patrol aircraft (MPA).
Selama presentasi di sebuah konferensi keamanan maritim di Singapura, Kepala Staf RMAF untuk Markas Besar 1 Regional, Brigadir Jenderal Yazid Bin Arshad, menunjukkan slide dengan gambar empat jenis pesawat terbang.
Meskipun dia tidak menyebut jenis pesawat, IHS Jane mengidentifikasi empat jenis pesawat tersebut adalah Airbus CN295, ATR 72MP dari Leonardo, Boeing P-8 Poseidon, dan CN-235. Pesawat terakhir kemungkinan akan dipasok oleh PT Dirgantara Indonesia.
“Itu adalah yang terpilih, namun pintu belum ditutup,” kata Jenderal Yazid. Dia menambahkan bahwa pihaknya masih terbuka untuk proposal dari produsen pesawat lain yang dapat memenuhi persyaratan operasional dan anggarannya.
Namun, untuk saat ini RMAF telah membentuk tim khusus untuk mengevaluasi lebih lanjut keempat opsi ini.
“MPA kami, Beechcraft 200 sudah berusia 23 tahun dan kemampuannya terbatas. Jadi ini adalah waktu yang tepat bagi RMAF untuk mempertimbangkan beberapa pilihan yang dapat meningkatkan kemampuan patroli maritim kami, “tambahnya, mengacu pada armada tiga B200T yang tersisa.
“RMAF menginginkan sebuah pesawat patroli maritim khusus yang mampu mengumpulkan informasi intelijen dan pengintaian dengan kemampuan radar aperture sintetis,” kata Jenderal Yazid.
“MPA ini diperlukan untuk melakukan perang anti-kapal selam, pencarian dan penyelamatan, dan juga intelijen elektronik,” tambahnya.
