More

    Libya: Kami Lelah dengan Senjata, Kami Rindu Perdamaian

    on

    |

    views

    and

    comments

    Hari Minggu 24 Desember 2017 menandai peringatan ke-66 kemerdekaan Libya. Dan saat ini tidak ada hal yang paling mereka rindukan adalah datangnya perdamaian yang hilang setelah diporak-porandakan oleh perang saudara dengan keterlibatan Amerika dan sekutunya.

    Amani Saeed, mahasiswa kedokteran yang berusia 25 tahun, optimistis bahwa peringatan kemerdekaan akan menyaksikan berakhirnya kerusuhan dan awal perdamaian, yang telah hilang selama bertahun-tahun.

    “Kami merasa kami telah kehilangan tahun-tahun penting belakangan ini. Kami ingin memperbaiki ini dengan menyelesaiakan silang-pendapat melalui dialog dan tanpa kekerasan. Konflik telah menewaskan dan membuat keluarga kami kehilangan rumah. Konflik juga memaksa putra kami membayar harganya,” kata wanita itu kepada Xinhua.

    “Rakyat Libya sudah jemu dengan bahasa senjata dan menginginkan perdamaian pada 2018. Mereka ingin semua perang antara suku dan kota besar berakhir dan susunan masyarakat menjadi kuat lagi di Libya,” kata Dalal Meftah, seorang pekerja sosial.

    “Peringatan kemerdekaan kami adalah saat bersejarah yang harus diperingati oleh setiap orang dan dijadikan peluang untuk bersatu. Setiap orang takut, dan ini lah waktunya untuk membenarkan semuanya,” wanita tersebut menjelaskan.

    Pemerintah Libya Timur dan Barat menyampaikan harapan bahwa peringatan kemerdekaan akan menjadi kesempatan baik bagi perujukan dan toleransi di kalangan rakyat Libya.

    Najah Hameed, yang memiliki hubungan dengan mendiang Raja Libya Idris selama hari-hari awal kemerdekaan Libya, mengutip pernyataan Raja tersebut bahwa “memelihara kemerdekaan labih berat dibandingkan dengan memperolehnya”.

    “Kita harus menyelesaikan keadaan dengan cepat. Perdamaian adalah satu-satunya cara untuk hidup berdampingan. Kita harus menolak budaya kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan. Kita harus menyatukan gagasan dan upaya kita untuk menyelamatkan negeri kita. Untuk itu lah, nenek-moyang kita mengorbankan ribuan nyawa yang berharga untuk memelihara persatuan,” kata wanita tersebut.

    Mendinga Raja Idris As-Senussi, penguasa perdamaian negeri itu setelah kemerdekaan, memerintah Libya sampai mendiang orang kuat Libya Muammar Gaddafi memimpin kudeta terhadap dia.

    “Jalan menuju perdamaian di negeri ini sangat panjang. Itu hanya bisa dicapai dengan menyelenggarakan konferensi umum nasional yang meliputi semua wakil faksi Libya,” kata seorang insinyur Libya yang berusia 45 tahun, Munir Al-Harari.

    “Ketika negara meraih kemerdekaan pada awal 1950-an, kondisi keharmonisan dan saling pengertian menyebar di antara warga kota besar Libya. Keharmonisan dilandasi oleh konsep suku. Kehidupan dipimpin oleh hubungan suku dengan cara yang memperlihatkan cinta setiap orang bagi peran sosial dalam membangun negara dan semua lembaganya, kendati kemiskinan tersebar luas,” kata Al-Harai kepada Xinhua.

    Amerika Serikat menengahi antar-pihak yang bertikai di Libya guna mengakhiri krisis politik, melalui satu rencana aksi yang mencakup perubahan kesepakatan politik Libya saat ini dan penyelenggaraan pemilihan presiden dan anggota parlemen tahun depan.

    Baca juga:

    5 Tahun Lalu Arab Spring Terjang Libya, Api Terus Menyala Musim Semi Tak Pernah Tiba

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this