Benar saja, di lokasi kecelakaan segera terjadi pertempuran sengit Sabre dan MiG untuk menguasai wilayah tersebut guna memperebutkan pesawat yang jatuh. Soviet kehilangan tujuh jet dan tidak bisa menembak satupun Sabre.
Sementara di bawah gelombang pasang pun datang, bangkai pesawat Amerika pun tertutup air. Soviet tidak menyerah. Mereka memaksa untuk membongkar jet semalam ketika air pasang surut. Ratusan buruh China dikerahkan untuk menarik dan membongkar pesawat. Sementara kapal AS menembaki mereka, tim Soviet membongkar pesawat dan membawa dengan truk.
Kemudian Rusia secara hati-hati memindahkan truk-truk besar ke perbatasan utara, bergerak terutama pada malam hari. Satu kali mereka gagal mencapai daerah tertutup matahari terbit. Sebuah pesawat Amerika melihat konvoi dan menyerang truk dengan roket. Truk berhasil lolos.
Tempur Amerika lain ditangkap beberapa minggu kemudian pada 24 Oktober, memberikan insinyur Rusia dua contoh untuk studi.
Angkatan Udara AS memperkirakan setelah perang Sabre yang ditembak jatuh di Korea, setidaknya 75 persen kondisinya masih utuh dan seluruhnya dipulihkan oleh Soviet. Setidaknya salah satu dari pesawat pulih, diperbaiki, dicat, dan masuk layanan pasukan komunis melawan Amerika. Sementara Amerika baru bisa memiliki MiG-15 dua tahun kemudian ketika pilot Korea ada Kum Sok membelot dengan membawa jet terebut ke Amerika Serikat.
Baca juga: