Site icon

Perang Melawan ISIS Selesai, Enam Super Hornet Australia Ditarik Pulang

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengumumkan diakhirinya operasi serangan udara di Suriah dan Irak.  Sebanyak enam jet tempur F/A-18 Super Hornet mereka yang dikirim untuk bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat akan segera ditarik pulang.

Keputusan tersebut diambil, kata Payne, setelah berkonsultasi dengan Irak dan koalisi internasional yang memerangi kelompok ISIS.

“Pemerintah Australia telah menetapkan bahwa kita akan membawa pulang enam pesawat Super Hornet dari Timur Tengah, menandai berakhirnya operasi serangan udara Australia di Irak dan Suriah,” katanya kepada wartawan sebagaimana dilaporkan The Australian Jumat 22 Desember 2017.

Payne mengatakan pertempuran secara umum sudah  berakhir, namun Australia tidak akan meremehkan upaya yang mungkin masih dilakukan ISIS.

Meski enam Super Hornet ditarik pulang tetapi dua pesawat pendukung yang dikirim yakni pesawat mata-mata E-7A Wedgetail dan pesawat pengisian bahan bakar akan tetap dipertahankan untuk memberikan bantuan bagi operasi koalisi pimpinan Amerika dan Pasukan Keamanan Irak.

“Mereka akan terus mendukung Pasukan Keamanan Irak dan layanan kontra-terorisme dalam pekerjaan mereka untuk memastikan bahwa ISIS tidak lagi mengambil alih,” kata Payne.

Pernyataan Menteri Pertahanan Australia tersebut muncul setelah Perdana Menteri Irak mengumumkan awal bulan ini bahwa wilayah Irak telah dibebaskan dari kelompok ISIS dan menyatakan bahwa pertarungan telah berakhir. Inggris juga telah menyatakan perang melawan ISIS telah selesai.

 

Exit mobile version