UNIT OPERASIONAL DAN PELANGGAN MASA DEPAN
Saat ini, Angkatan Udara Rusia baru mengoperasikan sekitar 48 Su-35. Sebanyak 50 pesawat lain diperintahkan pada bulan Januari 2016, dan akan diproduksi pada tingkat sepuluh per tahun.
Empat Su-35 dikerahkan ke Suriah pada Januari 2016 setelah Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh F-16 Turki. Su-35 dimaksudkan untuk mengirim pesan bahwa Rusia bisa menimbulkan ancaman udara jika diserang.
China telah memerintahkan 24 Su-35 dengan harga US$ 2 miliar dan telah mulai menerima empat pesawat.
Harapan Beijing diyakini terletak sebagian besar adalah untuk menyalin mesin Su-35 untuk digunakan di pesawat yang mereka produksi sendiri. China juga sudah mengoperasikan Shenyang J-11yang merupakan salinan Su-27.
Upaya untuk memasarkan Su-35 di luar negeri, terutama ke India dan Brazil, sebagian besar telah kandas. Indonesia berulang kali mengatakan akan membeli delapan pesawat ini tetapi tidak jelas kapan kontrak akan dilakukan.
Aljazair dilaporkan mempertimbangkan memperoleh 10 pesawat dengan harga US$900 juta. Mesir, Venezuela dan Vietnam juga menjadi pelanggan potensial. Indonesia telah menyatakan tertarik untuk membeli tetapi belum ada keputusan dan kesepakatan.
Diperkirakan harga untuk Su-35 US$40 juta hingga US$65 juta; Namun, kontrak ekspor diperkirakan akan mencapai harga atas di US$ 80 juta per unit.