Rusia Yakin Pertahanan Udara Mereka Mampu Mengadang Semua Serangan
S-400

Rusia Yakin Pertahanan Udara Mereka Mampu Mengadang Semua Serangan

Kepala Staf Angkatan Darat Rusia Kolonel Jenderal Oleg Salyukov mengatakan sistem pertahanan udara Rusia akan mampu mengadang semua ancaman yang datang.

“Sistem dan kompleks rudal pertahanan udara yang beroperasi di pasukan dapat untuk melawan semua senjata serangan udara yang ada,” kata jenderal tersebut dalam pertemuan dewan menteri pertahanan Jumat 22 Desember 2017.

Salyukov menambahkan ancaman militer di bidang kedirgantaraan mendorong kebutuhan pengembangan sistem pertahanan udara dan rudal yang terkoordinasi. Rusia telah membentuk formasi rudal pertahanan udara baru yang dipersenjatai dengan kompleks S-300V4 dan Buk-M2, katanya.

Pasukan Rusia juga diperkuat dengan kompleks  rudal pertahanan Buk-M3 dan Tor-M2 serta sistem rudal antipesawat portable Verba.

“Perangkat keras pertahanan udara modern Angkatan Darat melampaui pendahulunya dalam banyak hal dan tidak memiliki analog di dunia, yang dibuktikan dengan daya saingnya yang tinggi di pasar senjata,” kata Salyukov.

S-400 di Crimea

Sementara Kepala Staf Angkatan Udara Letnan Jenderal Viktor Sevostyanov mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat mereka menempatkan dua batalyon sistem rudal anti-pesawat S-400 di Crimea.

“Kami akan menempatkan dua batalyon dengan sistem rudal anti-pesawat S-400 Triumf yang akan bertugas dalam beberapa hari mendatang,” katanya sebagaimana dilaporkan TASS.

“Mereka [S-400] sudaha berada di Crimea dan sedang uji kesiapan tempur. Dalam waktu terdekat – saya kira itu pada hari-hari pertama setelah Tahun Baru – mereka akan melakukan tugas tempur permanen,” terang Sevostyanov.

S-400 Triumf adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh yang mulai beroperasi pada tahun 2007. Dibangun untuk menghancurkan rudal jelajah dan balistik dan dapat digunakan juga untuk menyerang target darat.