Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri menyerukan negara-negara Arab bersatu untuk menyelamatkan Yerusalem serta memuji rakyat Palestina karena kesabaran mereka dan keteguhan mereka melawan semua komplotan.
“Solidaritas Arab hari ini adalah keperluan yang mendesak untuk menyelamatkan Yerusalem,” kata Saad Al-Hariri Kamis 21 Desember 2017.
“Kita, orang Lebanon –yang selalu memiliki solidaritas buat Palestina, buat Yerusalem, buat saudara kita rakyat Palestina– berpendapat tugas kita lah sebagai satu negara untuk menangani masalah yang dihadapi pengungsi Palestina di negara kita,” kata Saad.
Perdana Menteri itu mengatakan ia ingin memberi penghargaan khusus buat “saudara-saudara Palestina, pemimpin Palestina dan rakyat Palestina”, karena kesabaran dan keteguhan mereka melawan semua komplotan termasuk keputusan AS untuk mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
“Keputusan ini adalah hadiah buat ekstremis, penghalang bagi proses perdamaian dan faktor yang meningkatkan ketegangan di wilayah ini,” kata Saad Al-Hariri.
Pada 6 Desember, Presiden AS Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan akan memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem, sehingga memicu kemarahan luas di dunia Arab dan Muslim.
Dalam pemungutan suara yang dilakukan di Majelis Umum PBB pada Kamis 21 Desember 2017 malam waktu Amerika, 128 negara menyatakan dukungan terhadap resolusi, sembilan negara menolak dan 35 lainnya abstain. Sementara 21 negara tidak memberikan suaranya.
Resolusi tersebut mendesak agar Amerika mencabut keputusannya mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel.