Ditandatangani pada 2000, Perjanjian Manajemen dan Disposisi Plutonium telah menetapkan bahwa Rusia dan Amerika akan membuang weapon-grade plutonium mereka yang dianggap tidak lagi diperlukan untuk tujuan pertahanan. Setiap negara setuju untuk menyingkirkan 34 metrik ton persediaan berlebih mereka.
Banyaknya persediaan berlebih karena pembongkaran puluhan ribu senjata nuklir era Perang Dingin. Rusia telah menyimpan beberapa senjata hal di kota tertutup dari Seversk, di Siberia bagian barat yang menjadi rumah bagi dua reaktor nuklir penghasil plutonium dan menjadi kompleks nuklir terbesar di planet ini.
Ketika perjanjian itu ditandatangani pada tahun 2000, Rusia seperti pernah ditulis The Economist, menyimpan uranium yang sangat diperkaya dan plutonium yang dibongkar mencapai 23.000 tabung di situs ini.
Sementara Amerika Serikat menyimpan plutonium di Pabrik Pantex dekat Amarillo, Texas, yang mengawasi perakitan akhir dan pembongkaran banyak hulu ledak nuklir negara itu, sampai mereka dapat dibuang.
Awalnya, plutonium itu harus disimpan dalam lemari besi di Los Alamos National Laboratory di New Mexico sebelum kemudian rencana itu dibatalkan. Pantex kemudian me-repurposed sebagai pilihan penyimpanan jangka panjang.
Baik Rusia maupun AS dengan cepat membuang kelebihan plutonium mereka. (Ini sangat sulit untuk dilakukan). Tapi dengan Rusia sekarang membatalkan perjanjian maka pada dasarnya telah menempatkan persediaannya plutonium mereka kembali di atas meja dalam permainan geopolitik yang berisiko, banyak pertanyaan yang timbul. Apa sebenarnya Weapon-Grade Plutonium? Dan bagaimana sih cara menyingkirkannya?